PADANG, KLIKPOSITIF — Sebanyak 1.338 mahasiswa Universitas Ekasakti (Unes) Akademi Akuntansi Indonesia (AAI) Padang diwisuda di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) pada Sabtu (25/6/2022).
Semua lulusan kampus tersebut, diminta untuk siap menghadapi revolusi industri yang akan terus terjadi.
Rektor Unes Padang Otong Rosadi menjelaskan, sebagaimana dikutip dari Prof Rhenald Kasali pada Kanal Youtube-nya bahwa ada dua pilihan model pendidikan anak. Pilihannya yaitu menjadikannya menjadi anak Rajawali yang melesat tinggi dan mampu survive.
Sementara pilihan kedua, yaitu mendidiknya menjadi anak merpati yang berkoloni, berhimpun dan membersamai orangtuanya di lingkungan terdekatnya. Dia berharap para lulusan mempunyai dua karakter yang baik dari kedua burung ini.
“Saya mengharapkan kesiapan kita semua yang mau tidak mau, suka tidak suka, terus akan menghadapi Revolusi Industri yang ditandai dengan disrupsi pada banyak hal,” katanya.
Dijelaskannya, semua lulusan harus menjawab perubahan yang sangat cepat, juga dengan kecepatan mengambil pilihan jawaban, dengan kecepatan melakukan inovasi. Jika tidak, maka akan tertinggal di belakang perubahan.
Pesan penting bagi lulusan adalah terus bergerak untuk kemajuan, berubah untuk kebaikan, melakukan yang terbaik, dan terus berbuat untuk kemajuan di mana pun berada.
“Kami mengharapkan wisudawan dan wisudawati terus meningkatkan kapasitas pengetahuan dengan terus belajar, meningkatkan keahlian dengan terus berlatih di tempat kerja atau pengembangan usaha, dan tentu saja memperkuat karakter,” katanya.
Kemudian, sebagai bagian dari pengejawatahan pribadian insaniyah, ciptaan Allah Tuhan Yang Maha Esa, tentu saja semua ikhtiar, usaha, dan kerja-kerja keseharian harus ditempatkan dalam rangka penyerahan total kepada Allah, dalam rangka pengabdian kepada orang tua dan dalam rangka memberi kemanfaatan untuk masyarakat.
“Teruslah menjadikan doa sebagai penyertaan kita dalam setiap usaha dan kerja. Tetap Berinovasi dan terus meningkatkan kapasitasnya seperti Rajawali dan tidak melupakan orang tuanya, keluarganya, lingkungan sekitarnya seperti anak merpati,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Unes-AAI Padang Henry Mappesona mengatakan pandemi ini seakan memberikan sinyal bagi dunia pendidikan untuk berubah dari pola tradisional menuju transformasi edukasi digital. Serta mengantisipasi disrupsi, teknologi menjadi peluang untuk merubah paradigma pendidikan tinggi menjadi pusat pencerahan ilmu dan inovasi yang merambah ke dunia digital.
“Kami juga melihat ketidakpastian pada berbagai sektor baik ekonomi dan sosial pada masa yang akan datang berdampak pada masa depan generasi selanjutnya sehingga membuat kita berpikir ulang terhadap berbagai prioritas dalam hidup,” katanya.
Dia mengingatkan para lulusan tentang inovasi dan kreativitas. Inovasi adalah solusi yang menyelesaikan permasalahan dalam hidup. Mentalitas seperti ini diperlukan untuk menghadapi zaman ini.