PADANG, KLIKPOSITIF – Saat ini banyak orang yang fasih mengucapkan kata transformasi digital, namun tidak sedikit diantaranya yang benar-benar memahami maknanya.
Hal tersebut disampaikan Rektor Unand Yuliandri saat memaparkan hakikat transformasi digital karya ilmiah Prof. Ikhwana Elfitri, S.T,.M.T, Ph.D yang
menyoroti tentang transformasi digital pada teknologi pengolahan suara, tinjauan dalam usaha peningkatan kualitas.
Rektor menyampaikan, transformasi digital bertujuan agar semua
data dan informasi dapat tersimpan secara digital sehingga memungkinkan data dan informasi diolah dengan metode yang standar dan terkoneksi satu sama lain. Transformasi digital memungkinkan otomatisasi dalam
banyak hal sehingga pada akhirnya akan berbuah pada efisiensi penggunaan sumber daya.
Dalam perspektif teknologi komunikasi
khususnya teknologi pengolahan suara, transformasi digital berarti proses konversi informasi yang secara alami bersifat kontinu menjadi data digital yang bersifat diskrit.
Implementasi teknologi digital, yang
memfasilitasi penggunaan psychoacoustic model dan spatial hearing, telah berhasil meningkatkan kualitas suara yang diterima
pendengar.
“Belajar dari teknologi pengolahan suara, kualitas kehidupan kita bisa jauh meningkat ketika kita melakukan transformasi digital dalam berbagai bidang kehidupan,” kata Rektor saat Pengukuhan Tiga Guru Besar Unand, Prof Dr Febrin Anas Ismail Prof. Dr. Yuliarni Syafrita dan Prof. Ikhwana Elfitri, S.T,.M.T, Ph.D, Selasa, (26/9) di Convention Hall Unand.
Rektor Yuliandri juga menyebutkan, Prof. Dr. Yuliarni Syafrita, fokus membahas tentang Pertambahan usia berdampak pada penyusutan massa otak (atropi otak) dengan konsekwensi terjadi perubahan pada fisik dan fungsi kognitif.
Perubahan fisik diantaranya berupa munculnya kerutan pada kulit, memutihnya rambut serta perubahan postur tubuh. Perubahan fungsi kognitif berupa memerlukan waktu yang lebih panjang untuk semua tugas kognitif dibandingkan mereka yang berusia muda.
Penyusutan masa otak terutama mengenai daerah prefrontal dan daerah hipokampus, yaitu daerah yang sangat berperan untuk fungsi memori dan proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena perubahan pada struktur neuron, berupa pengurangan jumlah dan ukuran dendrit, hilangnya tonjolan-tonjolan dendrit, penurunan jumlah akson, bertambahnya jumlah akson yang mengalami demyelinisasi segmental dan kehilangan sinapsis yang
cukup signifikan.
Kehilangan sinapsis adalah
tanda utama perubahan struktur saraf terkait proses aging. Latihan fisik secara teratur, terstruktur dengan intensitas yang cukup, dapat menginduksi perubahan struktural dan
fungsional yang penting pada jaringan otak.
Latihan fisik terbukti dapat meningkatkan volume masa abu-abu otak di daerah prefrontal dan hipokampus serta meningkatkan factor- faktor pertumbuhan diotak. Selain itu pembatasan kalori dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat gizi, juga terbukti dapat menghambat proses kerusakan pada sinaps atau dapat meningkatkan ketahanan kognitif. Jadi menua adalah suatu keniscayaan, namun bagaimana kita menua
adalah suatu pilihan.
Sementara itu, Prof Dr Febrin Anas Ismail, meneliti tentang Local Wisdom dalam Mitigasi Bencana Studi Kasus: Rumah Masyarakat di Minangkabau. Kearifan lokal dalam mitigasi bencana adalah aset yang harus digali dan
dipertahankan terus karena sudah teruji dari generasi ke generasi dalam menghadapi bencana.
Namun perubahan budaya akibat
perkembangan teknologi dapat
menghilangkan keefektifan kearifan lokal sehingga perlu dicari lagi kearifan lokal baru yang bisa menjawab masalah yang ditimbulkan akibat perubahan tersebut.
Teknologi dengan menggunakan kawat anyam adalah solusi untuk menjawab
dampak yang ditimbulkan akibat perubahan pembangunan rumah masyarakat dari rumah berbahan kayu yang telah memiliki kearifan lokal ke rumah yang berbasis material semen
yang teknologi pembangunannya belum dikuasai oleh masyarakat.
“Secara pribadi dan juga atas nama Pimpinan unand, saya mengucapkan selamat kepada beliau bertiga, yang pada hari ini telah menyampaikan orasi ilmiah sebagai penanda dalam pengukuhan sebagai guru besar,” tutur Yuliandri.
Yuliandri juga menyebut, scara khusus pada hari ini Kita juga merasa bangga dan haru, karena dua saudara kandung yakni Prof. Ikhwana Elfitri, S.T,.M.T, Ph.D; Prof Dr dr Yuliarni Syafrita, Sp.N (K), dikukuhkan secara bersamaan.
Pengukuhan secara bersamaan merupakan kenangan keluarga yang merupakan suatu bukti bagaimana nuansa keilmuan dan bukti keberhasilan orang tua dalam mendidik dengan kasih sayang kepada anak- anak dari orang tua serta tekad bersama dari semua keluarga besar kepada beliau berdua.
Dengan jabatan akademik tertinggi yang telah beliau sandang, tertumpang harapan agar beliau terus mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kemajuan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, serta terus berkarya mewujudkan cita-cita menjadikan unand sebagai universitas yang menebar manfaat bagi kejayaan bangsa.
Mencermati track record Prof. Ikhwana
Elfitri, S.T,.M.T, Ph.D; Prof Dr dr Yuliarni Syafrita, Sp.N (K); Prof Dr Eng. Febrin Anas Ismail, M.T saya yakin, beliau akan mampu memenuhi berbagai harapan tersebut dan akan menularkan energi positif bagi kemajuan Unand.
Berbagai karya dan produk bernilai tinggi, baik yang telah dihasilkan dapat
memberikan kontribusi kepada masyarakat. Bersamaan dengan itu, perlu direnungkan bahwa pencapaian gelar profesor hendaknya tidak mengubah jati diri kita sebagai ilmuwan. Jabatan guru besar membuat kita makin merunduk dan tawadhu. Kerendahan hati adalah buah dari ketinggian ilmu seorang anak manusia.
Sejalan dengan itu, integritas pribadi yang unggul pun harus menyertainya
sebagai pagar dari semua aktifitas keilmuan yang dilakukan, oleh Kita semua sebagai insan akademik.