UM Sumbar Dampingi Tim Safari Ramadan ke Tempat Terpencil di Pasaman

Wakil Rektor beri motivasi ke warga

Wakil Rektor III Moch Abdi

Hayati Motor Padang

PASAMAN, KLIKPOSITIF – Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) mendampingi Tim Safari Ramadan Provinsi Sumbar ke Pasaman, Kamis 7 April 2022.

Lokasi safari berada di tempat yang sangat terpencil, yakni Jorong Kampung Baru, Nagari Silayang, Kecamatan Mapattunggul Selatan.

Untuk sampai ke lokasi, sangat sulit. Dari Kantor Bupati Pasaman butuh total waktu 5 jam. Rinciannya 3 jam pakai mobil biasa, dan 2 jam menggunakan mobil double gardan.

Setelah perjalanan sulit melintasi bukit, tim terpaksa berbuka puasa di tengah hutan dan tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB.

Sulitnya akses

Tim Safari Ramadan Provinsi ini juga didampingi Asisten I Pemkab Pasaman Hasrizal bersama pejabat lokal.

Tokoh Masyarakat Kampung Baru Badrizal, menyampaikan keluhan terkait sulitnya akses jalan, pendidikan hingga persoalan kesehatan yang mesti mereka hadapi.

Kampung Baru terletak di sebuah bukit terpencil di tengah hutan. Walau aksesnya super sulit, jumlah penduduknya mencapai 300 jiwa.

Pihak Pemkab Pasaman menyatakan bakal segera mengatasi keluhan dari warga agar daerah terpencil ini bisa keluar dari kesulitan.

Dalam kunjungan ini, Tim Safari Ramadan Sumbar menyerahkan bantuan tunai senilai 50 juta rupiah.

UM Sumbar

Dalam kunjungan bersama Tim Safari Ramadan Sumbar, Rektor UM Sumbar diwakili Wakil Rektor III Moch Abdi.

Dalam sambutannya, Abdi mengatakan, Kampung Baru merupakan tanggungjawab bersama yang seharusnya bisa diselesaikan.

Kendati demikian, bagi warga lokal tetap ada peluang untuk mempersempit kesenjangan dengan memanfaatkan potensi yang ada.

“Kita bisa mengoptimalkan potensi, seperti pengembangan sektor wisata. Saya rasa wilayah ini berpotensi untuk itu,” ungkapnya.

Wakil Rektor III mendorong anak-anak muda di wilayah yang terletak sekitar 10 kilometer dari Provinsi Riau itu untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Tentu kita siap memberikan pendampingan, kita dorong anak-anak muda di sini untuk melakukannya,” ujarnya.

Abdi menjelaskan, Pokdarwis merupakan salah satu agent of chage yg dapat menggerakkan masyarakat menuju perubahan yg alamiah. Dengan mengenali potensi lokal berikut segala kekuatan yg mendukungnya dan dilakukan oleh masyarakat lokal sendiri, akan dapat memberikan dampak perkembangan sosial ekonomi untuk masyarakat.

Dia menegaskan, semangat ini perlu di dukung bersama oleh segenap komponen pentahelix pariwisata.

“Nagari/desa mesti memiliki prestasi, sehingga dengan prestasi tersebut dapat menarik perhatian pemerintah dalam meningkatkan pembangunan didaerah baik oleh pemerintah kabupaten, propinsi dan pusat,” terang Wakil Rektor III.

Terakhir, Abdi mengatakan, yang pasti bagi generasi muda, mengurus potensi lokal ini merupakan bagian dari dakwah bil hal (berdakwah dengan perbuatan).

(*)

Exit mobile version