Turunkan Angka Stunting, Apa Inovasi BBKN?

7 Daerah Angka Stunting Masih Tinggi

stunting

stunting

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perlu membuat program yang inovasif untuk menurunkan angka stunting.

“Terget penurunkan angka stunting tahun ini sebanyak 10,4 persen sebagai upaya pemenuhan target penurunan stunting dari 24,4 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI dengan BKKBN dan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan beberapa hari lalu.

Ia juga mendesak BBKN meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antara Kementerian atau Lembaga sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2001 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Dan memastikan pemenuhan kesejahteraan dan kesehatan kader keluarga berencana, termasuk keiikutsertaan dalam kepesertaan BPJS Kesejahteraan dan BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

BBKB Lakukan Intervensi Khusus

Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan akan melakukan intervensi khusus pada provinsi yang angka stunting-nya masih tinggi.

BKKBN telah merampungkan Rencana Aksi Nasional percepatan penurunan stunting (RAN Pasti), antara lain melalui pendekatan keluarga, penyediaan data keluarga berisiko stunting, dan pendampingan keluarga berisiko stunting.

7 Daerah Angka Stunting Masih Tinggi

BKKBN mengungkap ada tujuh daerah yang angka stunting masih tinggi.

7 daerah itu adalah

Selain itu ada 5 daerah terbesar jumlah penduduknya yang menjadi perhatian pemerintah, karena secara absolut kasus stuntingnya akan tinggi yaitu; Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatra Utara.

“Jadi ada 12 daerah prioritas,” imbuh Hasto.

Exit mobile version