Tradisi Berburu Babi di Sumbar Warisan Leluhur

Di setiap daerah, sampai ke tingkat nagari dan jorong kini terdapat organisasi Porbbi

tradisi berburu babi di sumbar

Ketua PORBBI Sumbar, Verry Mulyadi, bersama Ninik mamak dan tuo guru tradisi buru babi, (KLIKPOSITIF/Cecep Jambak)

PADANG, KLIKPOSITIF — Tradisi berburu babi di Sumbar dengan menggunakan anjing merupakan tradisi yang berkembang sejak dulu di Minangkabau.

Bahkan, sudah diakui sebagai permainan rakyat anak nagari dan tentunya menjadi salah satu pembentuk identitas budaya di Sumbar.

Tradisi ini pun telah memiliki kelompok besar yang bernama Porbbi (Persatuan Olahraga Buru Babi Indonesia).

Biasanya setiap akhir pekan kelompok ini berburu terutama di hari libur.

Ketua Umum Porbbi Sumbar, Very Mulyadi menyebutkan, aktivitas berburu babi masih terpelihara dengan baik.

Hingga saat ini bentuk permainan rakyat itu terus diwariskan turun-temurun dari satu generasi ke generasi.

Di setiap daerah, sampai ke tingkat nagari dan jorong kini terdapat organisasi Porbbi.

“Porbbi tersebar di berbagai daerah sampai kabupaten/kota. Kita harus menyatukan mereka,” kata Very, Sabtu 2 Maret 2019.

Menurutnya Porbbi ke depan di arahkan untuk berbuat sosial, seperti membantu bencana alam, hingga penanaman hutan.

“Seperti tadi sudah kita lakukan menggalang dana untuk korban gempa di Kabupaten Solok Selatan,” ujarnya.

Untuk mewujudkan itu, pihaknnya akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi, unsur pimpinan daerah.

Pasalnya, Porbbi merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang harus mendapat perlindungan dan pelestariannya harus terjaga.

“Di Provinsi dan unsur pimpinan daerah agar mengakui kita, karena kita perlu melestarikan tradisi ini,” ulasnya.

Lanjut Very, berburu babi merupakan salah satu ajang silaturahmi masyarakat.

Selain melestarikan budaya, menurut Veby, berburu babi juga sebagai salah satu cara masyarakat membasmi babi.

Bagi masyarakat Sumbar, babi merupakan hama tanaman pertanian, karena sering merusak tanaman warga.

Dengan demikian, sambung dia, banyak hal positif yang bisa dari aktivitas perburuan babi.

“Mari bersama-bersama menyatukan Porbbi ini untuk kedepannya agar lebih solid,” harapnya.

Menurutnya, Porbbi adalah kebanggaan masyarakat Minangkabau, ninik mamak.

“Kalau tidak berburu, maka pemuda Minang tidak lengkap rasanya,” tutur Very.

Berburu Babi Jadi Agenda Rutin

Dewan Penasehat Porbbi Sumbar, Shadiq Pasadigoe mendukung tradisi berburu babi di Sumbar sebagai agenda rutin di tingkat Sumbar.

Namun menurutnya, perlu penataan organisasi Porbbi ini dalam rangka menentukan daerah yang tempat untuk berburu babi.

“Kalau seandainya berburu babi tidak ada babinya, tentu berburunya tidak hangat juga,”seloroh Shadiq.

Menurut Shadiq, harus ada formasi-formasi yang selama ini didukung oleh ‘anak cari’ bagaimana babi itu keluar.

Dengan adanya organisasi Porbbi ini, Shadiq berharap semua kendala dalam berburu babitidak ada lagi.

Ini bertujuan agar bisa menjadi salah satu wujud melestarikan budaya di Sumbar, baik Kabupaten/Kota hingga Nagari.

Terkait manfaat berburu babu, Shadiq meyebutkan, adalah sebagai media untuk memberantas hama babi.

Hama babi, yang selalu merusak tanaman petani, bisa dikurangi dengan kegiatan berburu babi.

Setidaknya, musuh tanaman tersebut akan menjauh dari lokasi perburuan.

“Manfaatnya sangat banyak sekali, terutama bisa meberantas hama babi yang selalu merusak pertaniaan di Sumbar,” tukas Shadiq.

  • *
    👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version