KLIKPOSITIF – Salah satu Tim Dosen Institut Seni Indonesia Padangpanjang yang terdiri dari Hijratur Rahmi, S.Pd., M.Si., Taufik Akbar, S.Sn., M.Sn., dan Edi Satria, S.Sn., M.Sn. melakukan pengabdian masyarakat di Nagari Paninggahan Kecamatan Junjung Sirih didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2023.
Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat memaparkan kegiatan ini merupakan salah satu usaha untuk lebih menasionalkan batik bukan hanya sekedar memakai pakaian berbatik akan tetapi juga memiliki kemampuan untuk membuat atau memproduksi batik dalam skala kecil bahkan hal ini dapat menjadi langkah untuk memproduksi dalam skala besar nantinya.
Motif yang diangkat dalam pembuatan batik didasarkan kepada kebudayaan khas yang ada di Nagari Paninggahan. Kelompok masyarakat yang dilatih merupakan kelompok bundo kanduang yang aktif di 12 jorong Nagari Paninggahan.
โBatik ini dibuat dengan motif yang diangkat dari budaya-budaya khas yang ada di Nagari Paninggahan. Ini merupakan satu langkah yang dapat kita upayakan agar budaya yang ada tidak tergerus zaman yang semakin maju. Selain itu, kita mengharapkan agar kegiatan ini juga menjadi langkah awal bagi para bundo kanduang yang kita latih untuk menambah dan meningkatkan skill nya di bidang membatik hingga kedepannya dapat membuka peluang usaha di nagari ini,โ kata Hijratur selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.
โKami sangat menyambut baik adanya pengabdian masyarakat di daerah kami karena kami sangat butuh hal-hal seperti ini demi menunjang skill kami yang dahulu ada namun kini sudah lama mengendap. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami harap hal ini dapat menjadi awal bagi kami semua untuk melatih skill itu kembali dan menjadi ladang sumber mata pencaharian baru bagi kami,โ ย tutur Bu Ader salah seorang bundo kanduang yang ikut serta dalam kegiatan pengabdian ini.
Wali Nagari Paninggahan yang menjabat saat awal pelaksanaan pengabdian, Yoserizal, mengaku sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap akan ada kegiatan pembinaan lebih lanjut maupun kegiatan pembinaan lainnya terhadap para bundo kanduang di Nagari Paninggahan sehingga kemampuan mereka dapat bertambah dan nantinya dapat menjadi salah satu jenis usaha dibidang perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya tarik wisata di Nagari Paninggahan.
Kegiatan membatik dilakukan secara mandiri oleh para bundo kanduang ย dengan menghadirkan instruktur-instruktur berpengalaman.
Kegiatan tersebut disebut kegiatan mandiri karena sejak proses menemukan desain yang cocok untuk membatik, dilakukan secara diskusi oleh bundo kanduang kemudian saat motif sudah disepakati, proses penyusunan motif juga dilakukan secara mandiri sesuai kreativitas masing-masing sehingga desain susunan motif batik tiap bundo kanduang tidak akan ada yang sama. Hal ini tentu menjadi keunikan serta kebanggaan tersendiri bagi para bundo kanduang karena bisa membuat batik tulis dengan tangannya sendiri.
Ketua Bundo Kanduang Nagari Paninggahan, Asmawati Bahra, menyatakan bahwa beliau bersyukur sekali diadakannya kegiatan pengabdian membatik ini sehingga para bundo kanduang yang awalnya tidak mengenal alat, bahan serta cara membatik menjadi tau dan bisa melakukannya. Besar harapan para bundo kanduang tersebut untuk diadakan lagi kegiatan serupa ataupun kegiatan pengabdian lainnya di Nagari Paninggahan guna memberikan ilmu baru bagi mereka.
Program pelatihan yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat dapat memberikan kontribusi nyata guna meningkatkan kemampuan mereka.
Selain itu, hal ini merupakan bentuk komitmen yang tinggi dari perguruan tinggi untuk terus berkontribusi nyata terhadap kelompok masyarakat tanpa membedakan kelas dengan penambahan kemampuan-kemampuan masyarakat di berbagai bidang. Para akademisi harus terus menjelajah ke berbagai daerah dan menelusuri apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Masyarakat dan para dosen juga dapat saling berkontribusi dan memiliki hubungan simbiosis mutualisme sehingga hal-hal yang dilakukan dosen dapat terasa nyata dampak serta manfaatnya saat diaplikasikan ke masyarakat.