Terkait Kejadian KIPI pada Rustam Usai Vaksinasi, Satgas Covid Pessel: Saya Minta Vaksinator Kerja Sesuai SOP

Itu saya yang paling tinggi prioritasnya, keselamatan orang yang disuntik atau divaksin

Sekretaris Satgas Covid-19 Pessel, Dailipal

Sekretaris Satgas Covid-19 Pessel, Dailipal (istimewa)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PESSEL, KLIKPOSITIF– Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengatakan harus teliti dan berhati-hati dalam menetapkan orang untuk divaksin. Jangan karena desakan waktu dan situasional, nyawa orang jadi melayang.

Sekretaris Satgas Covid-19 Pessel, Dailipal meminta, tim dan jajarannya untuk selalu penuh kehati-hatian, dalam pelaksanaan vaksin. Diantaranya mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditentukan.

“Itu saya yang paling tinggi prioritasnya, keselamatan orang yang disuntik atau divaksin,” ungkapnya saat dikonfirmasi KLIKPOSITIF, Selasa 28 Desember 2021.

Seperti diketahui sebelumnya, salah seorang warga bernama Rustam (53), mengalami penyakit kulit luar biasa usai divaksin dosis Sinovac. Selain kulit, dadanya mengalami nyeri panas, dan sulit menelan.

Kejadian ini dialami Rustam pada malamnya, sesuai vaksin pada siangnya Rabu 8 November 2021. Karena mengalami kondisi, kini Rustam masih dirawat di RSUD M. Zein Painan dan masih menunggu hasil uji klinis dari tim medis.

Ia menjelaskan, dalam proses screening, tim vaksinator harus memeriksa orang dengan penuh kehati-hatian. Jangan karena desakan waktu dan situasional, kesimpulan tidak sesuai SOP, sehingga menimbulkan korban.

“Tanya dengan baik, dengan benar kondisi orang itu seperti, apa. Seperti apa nanti kesimpulan boleh dan seperti apa kesimpulan tidak boleh. Jangan nanti, asal jadi. Karena nanti, mau bagaimanapun jika itu, tidak dilakukan. Jangan-jangan nanti, kita yang disalahkan kalau memang ada KIPI akibat kelalaian kita. Maka kita perintahkan untuk hati-hati,” terangnya.

Terpisah, Pengamat Hukum Kesehatan UNES Padang, Firdaus Diezo membenarkan, tidak semua orang divaksin. Tidak hanya dalam kondisi penyakit berat, demam saja wajib jadi perhatian tim medis.

Ia menyebutkan, dalam proses screening ini disebutnya sebagai informance konsen. Di mana, petugas memeriksa kondisi pasien dan menjelaskan sejelas-jelasnya hasil pemeriksaan kepada pasien.

“Memang vaksin ini wajib. Tapi, jika tidak layak, tidak bisa dipaksakan. Itulah perlu screening, jangan sakit keras, demam saja patut dipertimbang kan,” terang Alumni University Kebangsaan Malaysia (UKM).

Exit mobile version