Teliti Kesesuaian Program TJSL PT Semen Padang dengan Ekonomy Doughnut, Mahasiswa Unand Kunjungi Geosite Gua Kelelawar Padayo

PADANG, KLIKPOSITIF — Komitmen PT Semen Padang dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat menjadi perhatian dari Pusat Kreativitas Mahasiswa (PKM) Ekonomy Doughnut Universitas Andalas (Unand). Salah satunya, pengembangan Geosite Gua Kelelawar Padayo di Kelurahan Indarung, Kecamatan Kota Padang, Provinsi Sumbar.

Sabtu (29/6/2024) pagi, PKM Ekonomy Doughnut dari ‘Kampus Para Rangers!’ itu mengunjungi destinasi wisata Geosite Gua Kelelawar Padayo untuk melihat bagaimana dukungan PT Semen Padang terhadap pengembangan Gua Kelelawar Padayo yang saat ini tengah viral diberbagai platform media sosial tersebut.

Ketua Tim PKM Ekonomy Doughnut Giffari Ibnu Toriq mengatakan, kunjungannya ke Gua Kelelawar ini dilakukan untuk melihat dan meneliti bagaimana penerapan atau implementasi dari program CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan oleh PT Semen Padang dalam pengembangan Gua Kelelawar Padayo.

Dari paparan yang disampaikan pihak PT Semen Padang, penerapan program CSR dalam pengembangan Gua Kelelawar Padayo ini sejalan dengan Ekonomy Doughnut yang merupakan kerangka visual untuk pembangunan berkelanjutan berbentuk seperti donat, atau sabuk pengaman yang menggabungkan konsep batas-batas planet dengan konsep batas-batas sosial yang saling melengkapi.

“Nah, bagi kami sendiri, kunjungan ke gua ini nantinya akan menjadi bahan penelitian kami, dan yang kami teliti itu tentang bagaimana kegiatan ekonomi dari dampak pengembangan Gua Kelelawar Padayo oleh PT Semen Padang, termasuk potensi dari gua ini ke depannya,” katanya.

“Hasil penelitian ini nantinya juga akan kami jadikan karya ilmiah yang diterbitkan jurnal ilmiah Kemendikbud atau Jurnal Sinta. Tentunya, karya ilmiah ini bisa menjadi salah satu referensi bagi setiap perusahaan industri dalam pengelolaan CSR dengan konsep Ekonomy Doughnut,” sambung Glmahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand itu.

Terkait kondisi Gua Kelelawar Padayo, dia pun menyebut bahwa saat ini gua tersebut tampak begitu asri, dan lingkungannya yang bersih dari sampah. Kemudian, produk turunan dari PT Semen Padang berupa Porous Concrete atau beton berpori yang menjadi anak tangga menuju gua, termasuk di jembatan tracking yang ada di dalam gua, juga membuat Geosite Gua Kelelawar Padayo semakin indah dipandang mata.

Selain itu, stalaktit dan stalagmit yang menjadi rumah bagi berbagai spesies, termasuk Kelelawar yang ada di dalam gua tersebut, tentunya menjadi potensi yang bisa dijual sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung. Begitu juga dengan Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis yang dibina oleh PT Semen Padang untuk pengelolaan wisata geosite ini juga ramah terhadap pengunjung.

Meski begitu, kata dia, PKM Ekonomy Doughnut berharap wisata geosite ini bisa berkembang lebih baik lagi ke depannya, sehingga dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat sekitar. Namun, pengembangannya diharapkan dengan tetap memperhatikan ke asrian dan juga kelestarian lingkungan sekitar Gua Kelelawar Padayo.

Dia juga menyampaikan bahwa dari pengamatan di lapangan, pengelolaan wisata geosite ini sangat terstruktur, baik dari Pokdawis maupun masyarakat sekitar yang mencari keuntungan dari objek wisata ini. Untuk itu, dia berharap geosite ini tetap terus dikembangkan. Karena, semakin banyak pengunjung tentu akan semakin banyak pula tantangannya.

“Potensinya sangat banyak. Kalau bisa, berbagai potensi yang ada di sekitar geosite ini bisa dikembangkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Seperti sungai kecil yang ada di pintu masuk Gua Kelelawar Padayo ini contohnya. Air sungainya yang tampak begitu jernih tentunya ini bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai kolam ikan,” ujar Giffari.

Kemudian, sebutnya, kondisi alam yang begitu asri juga bisa dimanfaatkan untuk penanaman budidaya kopi, termasuk tanaman produktif lainnya. Selain itu, tebing tinggi yang ada di kawasan geosite ini juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan flying fox atau luncur gantung. Sedangkan lapangan yang cukup luas di pintu masuk gua juga bisa dijadikan sebagai tempat kemping.

“Jadi, berbagai potensi yang begitu banyak ini sangat sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kunjungan wisata. Karena, kalau kunjungan wisata meningkat, tentu pendapatan ekonomi masyarakat sekitar juga akan meningkat, termasuk pendapatan Pokdarwis yang mengelola Geosite Gua Kelelawar Padayo ini,” tuturnya.

*Kenalkan Budidaya Ikan Bilih dan Kaliandra*

Selain mengunjungi Geosite Gua Kelelawar Padayo, PKM Ekonomy Doughnut Unand itu juga mengunjungi Nursery Kaliandra Merah dan Konservasi Ikan Bilih yang dilakukan oleh PT Semen Padang. Puluhan mahasiswa itu tampak begitu antusias melihat Ikan Bilih yang berasal dari Danau Singkarak itu berkembang biak di kolam pemijahan yang ada di kompleks D1 PT Semen Padang.

“Yang kami tahu, Ikan Bilih ini hidup di Danau Singkarak. Ternyata di PT Semen Padang ini juga ada Ikan Bilih. Ini luar biasa sekali. Kami dari PKM Ekonomy Doughnut Unand sangat mengapresiasi PT Semen Padang yang telah berhasil mengembangkan ikan bilih di luar habitatnya,” kata Andesta Brilian Nelson, anggota PKM Ekonomy Doughnut Unand.

Terkait Kaliandra Merah yang dibudidayakan PT Semen Padang, dia pun mengaku bahwa ternyata, tanaman yang selama ini dikenal sebagai semakin dan mudah tumbuh dimana pun, ternyata punya manfaat yang luar biasa bagi PT Semen Padang. Karena, kayu Kaliandra Merah itu bisa dijadikan sebagai bahan bakar yang dapat mensubstitusi batu bara.

“Menariknya lagi, dalam budidaya Kaliandra Merah ini, PT Semen Padang mengedepankan konsep pemberdayaan masyarakat. Ini artinya, masyarakat yang menenam Kaliandra akan diuntungkan oleh PT Semen Padang. Karena, PT Semen Padang ini juga berkomitmen untuk menjadi pembeli dari kayu Kaliandra Merah yang dipanen masyarakat. Ini tentunya akan menambah pendapatan petani,” ujarnya.

Sementara itu, Staf TJSL Unit CSR PT Semen Padang, Edi Fahrizal, yang mendampingi kunjungan dari PKM Ekonomy Doughnut Unand itu menyampaikan bahwa berbagai saran yang disampaikan oleh mahasiswa Unand ini akan jadi masukan bagi PT Semen Padang dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat, khususnya Geosite Gua Kelelawar Padayo.

“Aspirasi dari adik-adik mahasiswa ini akan jadi masukan bagi kami dalam mendukung pengembangan Geosite Gua Kelelawar Padayo. Apalagi, masukan terkait Ekonomy Doughnut ini juga sejalan dengan program TJSL PT Semen Padang yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang berpedoman kepada ISO 26000 SR sebagai standar pelaksanaan program CSR,” katanya.(*)

Exit mobile version