TANAH DATAR, KLIKPOSITIF—Pohon langka Taxus Sumaterana ditemukan tumbuh subur di Hutan Gunung Singgalang.
Taxus Sumaterana atau dalam bahasa lokal disebut Cemara Hutan, sering disebut sebagai obat mujarab bagi penderita kanker, tumor, jantung, prostat maupun penyakit berat lainnya dengan cara meminum rebusan air dari daunnya.
Herbal ajaib ini ditemukan tiga bulan silam oleh Revi Agustinur Halim, warga Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar-Sumbar.
''Saya dapat info dari saudara saya, ia Polhut di Riau. Saya telusuri dan berhasil menemukannya. Lokasinya di dalam Kawasan Cagar Alam, 3 kilometer dari Pandai Sikek,''sebutnya, Rabu 26 Februari 2020.
Kata Revi, Taxus yang tumbuh di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut, sejauh ini ditemukan di 13 lokasi di dunia. Di Indonesia, hanya ada di Sumatera, yakni di Gunung Dempo, Gunung Tujuh dan terbaru di Gunung Singgalang.
''Ada 11 pohon yang sudah kita temukan. Peneliti dari Litbang sudah memastikan jika itu adalah Taxus Sumaterana. Salah satu dari 11 itu, ketinggian 25-30 meter dengan diameter batang mencapai 5 meter. Sementara, pohon lainnya, relatif lebih kecil,'' sambung Revi.
Berhubung penemuan ini tergolong mengesankan, Revi bersama Kelompok Petani Hutan Pandai Sikek, mencoba membudidayakan sesuai izin dari BKSDA. Caranya melakukan stek pada ranting Taxus, dan mengembangkannya di rumah bibit dekat Tower RCTI Pandai Sikek.
''Khasiatnya sudah teruji sebab mengandung anti oksidan, anti jamur dan bakteri serta efektif menggempur kanker dan tumor. Sangat sayang jika tak dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak,'' katanya.
Taxus yang dikembangkan Revi bersama koleganya, butuh waktu sebelum bisa dimanfaatkan. Revi menyebut setidaknya perlu 2-3 tahun ke depan.
Cara mengkonsumsi Taxus ini adalah bagian daun atau rantingnya dijemur, setelah kering lalu diseduh seperti teh. Sensasi rasanya, cenderung pahit namun menyegarkan. Jika rutin meminumnya dalam jangka 4-6 bulan, niscaya penyakit seberat apapun akan luruh. Sementara, bagi penderita penyakit ringan, akan bekerja dalam tempo yang singkat.
“Tentu yang dalam hutan tak mungkin diambil atau dibawa ke sini, sebab tanaman ini dilindungi. Kita harap Pemerintah bisa berperan aktif karena Taxus adalah tanaman luar biasa,'' pungkasnya.