Solok, Klikpositif – Pemerintah Kabupaten Solok menargetkan penerimaan dari Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2023 sebesar Rp. 2.934.892.931. Hingga Mei 2023, realisasi target baru mencapai Rp. 239.474.262,- atau sebesar 8.16 %.
Untuk menggenjot realisasi pembayaran pajak, Pemerintah Kabupaten Solok melakukan Launching pembayaran PBB-P2 Perdana tahun 2023, Selasa (30/5/2023) di gedung Solinda Kabupaten Solok. Launching diikuti pemerintah kecamatan dan nagari.
Kepala BKD Kabupaten solok, Indra Gusnadi menjelaskan, target realisasi PBB P2 periode pertama sebesar 30 persen hingga Juni 2023. Untuk itu, pihaknya meminta nagari dan kecamatan mendorong realisasi pembayaran PBB di masing-masing wilayah.
“Nagari-nagari yang mempunyai target relatif kecil, sudah dapat lunas pada saat perdana. Diharapkan akan lebih banyak Nagari dan Kecamatan yang lunas PBB pada waktu yang lebih awal,” bebernya.
Menurutnya, sejak tahun 2022 lalu, pembayaran PBB di Kabupaten Solok kian mudah. Masyarakat bisa melakukan transaksi melalui ATM, Mobile Banking atau juga di Lapau Nagari. Masyarakat tidak perlu lagi datang ke loket nagari.
Untuk tahun 2022, terdapat 5 Kecamatan yang perolehan PBB-P2 tertingginya. Kecamatan Payung Sekaki, 85.37 %, Kecamatan X Koto Diatas 84.78 %, Kecamatan Pantai Cermin 81.41 %, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi 79.55% dan Kecamatan Tigo Lurah 78.83%.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Solok, Medison mengakui, beberapa tahun belakangan realisasi pembayaran pajak memang mengalami penurunan. Hal itu juga tidak terlepas dari adanya pandemi Covid-19. Untuk itu, Medison meminta agar dilakukan optimalisasi di tahun ini.
Selain itu, Medison menyebutkan, dengan adanya perampingan anggaran dari pemerintah pusat, pemerintah daerah juga harus melakukan optimalisasi dari sektor PAD. Selain PBB, potensi pemasukan daerah juga berasal dari BPHTB, dimana setiap transaksi diatas Rp60 juta dikenakan 5 persen dari NJOP.
“Saat ini kita sedang persiapan Ranperda untuk pembentukan Badan Pendapatan Daerah agar pelaksanaan tugas-tugas dalam rangka peningkatan PAD dapat lebih optimal,” tutup Medison.