Tahun 2022, Kota Solok Target Produksi Padi 17.990 Ton

Pemerintah Kota Solok menargetkan produksi padi sebanyak 17.990,81 ton pada tahun 2022. Target tersebut meningkat tipis dibanding produksi padi tahun 2021 yang mencapai lebih kurang 17.948,24 ton.

Panen Raya Padi Anak Daro di Kota Solok, Sumatra Barat

Panen Raya Padi Anak Daro di Kota Solok, Sumatra Barat (Ist)

Solok Kota, Klikpositif – Pemerintah Kota Solok menargetkan produksi padi sebanyak 17.990,81 ton pada tahun 2022. Target tersebut meningkat tipis dibanding produksi padi tahun 2021 yang mencapai lebih kurang 17.948,24 ton.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa mengatakan, untuk mencapai target itu pihaknya menargetkan luas tanam sebesar 2.525 hektare, dengan rata-rata masa tanam lebih kurang 2,85 kali setahun.

“Target kita terjadi peningkatan produksi padi lebih kurang 42,57 ton pada tahun 2022 ini dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Ikhvan Marosa saat diwawancara Klikpositif, Jum’at (28/1/2022).

Untuk mendorong peningkatan produksi dan kualitas padi, Dinas Pertanian Kota Solok berupaya meningkatkan ketersediaan bibit padi unggul bersertifikat lebih kurang 20 ton. Pembiakan benih padi dilakukan bersama kelompok.

Setidaknya, ada lebih kurang 5 varietas padi yang sering ditanam oleh petani di Kota Solok, diantaranya ; Anak Daro, Cisokan, Bujang Marantau, PB-42 dan Caredek. Diantara varietas itu, Anak Daro dan Cisokan menjadi unggulan Kota Solok.

“Padi varietas Anak Daro dan Cisokan sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis dari Kemenkumham tahun 2018 lalu, dan kita juga melakukan pembinaan untuk produksi benih padi bersertifikat IG,” paparnya.

Menurutnya, banyak keuntungan yang diperoleh dengan keluarnya sertifikat IG Kemenkumham. Selain sebagai bentuk pengakuan terhadap kekayaan geografis daerah, juga memberikan perlindungan dan kepastian hukum terkait beras Solok dan mencegah penggunaan produk tidak sah.

Secara harga, beras Cisokan dan Anak Daro bersertifikat bisa dijual di atas Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu, bisa mendorong petani untuk lebih sejahtera dengan menaman kedua varietas padi.

“Beras Cisokan dan Anak Daro harganya boleh dijual di atas HET, dan ini tentunya akan menguntungkan petani. Harga jual tanah kedua jenis padi juga akan meningkat dibanding jenis lain,” tutupnya.(Syafriadi)

Exit mobile version