Supardi Ajak Masyarakat di Payakumbuh Cari Solusi Bersama soal Kenakalan Remaja

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF – Menjadi narasumber pada kegiatan penyuluhan keliling Kota Payakumbuh, Kamis (8/10l), Ketua DPRD Sumbar Supardi mengajak seluruh elemen masyarakat mencari solusi terhadap persoalan kenakalan remaja yang meresahkan pada saat sekarang, salah satunya menghisap lem.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di salah satu Cafe di Kota Galamai itu, Supardi menyorot sejumlah kenakalan remaja seperti menghisap lem, penyalahgunaan narkoba hingga praktik Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT). Berkembangnya fenomena tersebut harus dicarikan solusinya, agar marwah Kota Payakumbuh tetap terjaga.

Pada momentum ini Supardi melakukan penyuluhan untuk Kelurahan Balai Jariang Kecamatan Payakumbuh Timur serta membentuk tim tangan diatas yang berfungsi untuk mengumpulkan sedikit rezeki dari masyarakat dan disalurkan kepada yang membutuhkan.

Setelah sosialisasi dengan Masyarakat Kelurahan Balai Jariang, Ketua DPRD Sumbar Supardi juga sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan Patang Tangah Payobadar, pada kesempatan itu Supardi juga membahas persoalan yang sama dan berupaya mencarikan solusinya terhadap fenomena sosial yang berkembang.

Disisi lain dia mengatakan mengatakan pada beberapa tahun lalu, seluruh daerah dilanda penyakit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya yaitu Covid-19, pandemi itu meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan dari ekonomi yang anjlok hingga terganggunya sistem pendidikan.

“Ada yang lebih buruk, yaitu tingkat kemiskinan dan pengangguran juga meningkat,” katanya.

Dia menjabarkan, pada sistem pendidikan pergeseran pun terjadi, jika setiap pagi anak diajarkan oleh guru secara langsung, pada saat itu terpaksa belajar di rumah dengan sistem daring.

“HP yang dulunya untuk berkomunikasi telah beralih fungsi sebagai media menerima pelajaran,” katanya.

Dia mengatakan kondisi itu berlangsung hingga 2021, ketika Covid-19 bisa dikendalikan dan belajar kembali pada sistem tatap muka, maka banyak yang tidak biasa, hingga angka tinggal kelas pun meningkat.

Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama melalui program penyuluhan keliling ini diharapkan masyarakat lebih peka dalam mengentaskan persoalan-persoalan sosial.

Dia mengatakan, begitulah kondisi sosial yang terjadi pada tahun 2022, jika tidak dicarikan solusinya maka ini akan menjadi bom waktu dikemudian hari.

Exit mobile version