Sukses di Australia, Perantau Asal Batang Kapas Pessel Dirikan Ponpes

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PESSEL, KLIKPOSITIF — Pasangan suami istri (Pasutri) perantau Australia asal Batang Kapas, dirikan pondok pesantren tingkat Madrasyah Aliah sederajat SMA.

Sukses di perantauan, Pasutri Dedi Eryandra Putra dan Belinda Wati membangun pondok pesantren di atas lahan seluas dua hektare, di Pasar Gompong, Nagari Koto Nan Tigo, Kecamatan Batang Kapas.

Mereka mengaku, keinginan untuk mendirikan pondok pesantren itu sudah lama direncanakan, dan kini telah berhasil didirikannya

Pondok pesantren tersebut diberi nama Abdullah Ibnu Mas’ud Sumatera (AIMS), memiliki dua ruang kelas dan satu unit asrama untuk tempat tinggal para santri.

Pondok pesantren AIMS ini langsung diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Selasa 11 Maret 2023.

Turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Pessel Mawardi Roska, Kacabdin Wilayah VII, Anggota DPRD, Camat Batang Kapas, Kapolsek dan Koramil serta Wali Nagari se-Kecamatan Batang Kapas dan tokoh masyarakat.

“Alhamdulillah, kami mengucapkan terimakasih banyak atas kedatangan pak Gubernur dan rombongan pejabat serta semua unsur lapisan masyarakat. Sehingga pondok pesantren AIM dapat diresmikan hari ini,” kata Dedi Eyandra Putra saat memberikan kata sambutan dalam kegiatan peresmian pondok pesantren itu.

Dia menyebut, saat ini murid yang masuk ke pondok pesantren AIMS hanya tiga orang. Namun, atas kehendak yang Maha Kuasa, sambung dia Insyaallah di kemudian hari dapat bertambah lebih banyak.

“Misi kita, yaitu untuk memajukan anak cucu kita ke depan. Mereka bisa sukses dengan ilmu, iman dan ibadah. Sekarang memang muridnya ada tiga orang, tapi Allah tidak menilai hasilnya, yang dinilai adalah prosesnya,” ucapnya.

“Besok seandainya Allah bertanya, hai saudara, apa yang telah engkau perbuat di dunia ini?. Jadi, saya sudah punya jawabannya, saya sudah membangun satu pondok pesantren, yang kini baru punya murid 3 orang, tapi kalau nanti jumlahnya banyak Alhamndulillah,” tuturnya lagi.

Guna pengembamgan kualitas sumber daya manusia di bidang ilmu agama itu, pondok pesantren AIMS juga telah mendatangkan tenaga pengajar dari dalam dan luar daerah. Yang terbaru mendatangkan uztad dari Bogor,Jawa Barat.

Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat mendukung kemajuan pondok pesantren ini, khususnya masyarakat Kecamatan Batang Kapas.

“Yakinlah dengan kami, bahwa kami membangun sekolah ini bukan coba-coba,”katanya.

Apa yang dilakukannya hari ini, tidak lain untuk mencetak generasi penerus yang cinta agama dan alqur’an.

“Ayo kita bangkitkan belajar alqur’an, kalau sudah banyak ilmu, sesudah itu mau jadi doktor, pejabat, silahkan. Insyaalah dengan permulaan ini, ke depan kita bisa lebih maju,” tambahnya.

Suami Istri Satu Visi dan Misi

Belinda Wati, sebagai seorang istri mendukung penuh rencana-rencana mulia bersama suaminya Dedi Eyandra Putra. Ia mengucap rasa syukur tak terhingga atas rahmat dan nikmat dari Allah SWT.

Pasalnya, membangun pondok pesantren tersebut merupakan cita-cita mereka yang telah lama diimpikan. Sebetulnya, di tanah Jawa, sepupunya Belinda juga sudah membangun sebuah pondok pesantren, namanya juga Abdullah Ibnu Mas’ud.

“Bersama suami, Alhamdulillah, kita satu visi dan misi, untuk mengelola pondok pesantren AIMS,” kata Belinda.

Kini, infrastruktur yang ada yaitu dua ruang kelas, juga ada rumah tahfiz kecil, dan pegembangan pembangunan asrama putra dan putri. Lalu menyegerakan membangun musala dalam waktu dekat, karena sebagian materialnya pun telah tersedia.

Enam Bulan Pertama Gratis

Bagi santri baru yang ingin belajar di pondok pesantren AIMS tidak dipungut biaya alias gratis. Santri baru diberikan gratis hanya untuk enam bulan pertama. Setelah itu, baru ditetapkan besaran biayanya yang harus dibayar.

Meski begitu, targetnya adalah bagaimana pondok pesantren tersebut terjangkau dan bermutu. Anak-anak dari masyarakat Batang Kapas tidak perlu lagi pergi mondok jauh-jauh ke luar daerah seperti Bukit Tinggi dan Padang Panjang.

“Karena pondok pesantren kita yang bermutu sudah ada disini, jadi tidak perlu lagi jauh-jauh ke Bukit Tinggi dan Padang Panjang. Kita menetapkan tahfiz Alqur’an Insyaallah, Ijazahnya juga berstandar nasional,” ujarnya.

Apresiasi Gubernur Sumbar untuk Perantau Bangun Pondok Pesantren

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pasangan suami-istri perantau Australia asal Kecamatan Batang Kapas yang telah melakukan perbuatan mulia membangun pondok pesantren di kampung halaman.

Perantau ranah minang selalu tidak lupa memajukan kampung halaman dengan nilai-nilai keislaman. Sebab, sejak dahulu perantau minang kata Mahyeldi memang begitu.

“Ini luar biasa sekali menurut saya. Merantau ke Australia, pulang kampung bangun pondok pesantren. Biasanya, yang bangun pesantren adalah orang-orang yang merantau ke Timur Tengah. Ini rantaunya baru ke Australia, tapi sudah mampu mendirikan pondok pesantren. Ini sungguh luar biasa,” kata Gubernur sekaligus membuka kegiatan peresmian tersebut.

Untuk itu, seluruh masyarakat di Batang Kapas, lanjut Gubernur perlu menyambut dan mendukung lebih baik lagi untuk kemajuan pondok pesantren AIMS.

“Saya berharap, walau sekarang muridnya hanya tiga orang, ke depan bisa menampung sebanyak tiga ribu orang,” sebutnya.

Hal itu bukan tidak mungkin, karena akan ada banyak peluang untuk menambah jumlah murid.

“Ya, dari Tapan bisa kesini, dari Muko-Muko dan Bengkulu juga bisa ke sini. AIMS ini satu-satunya di Sumatera. Lokasinya cukup luas. Ayo kita menghadirkan penghapal Alquran. Kita persiapan pemuda-pemudi kita untuk kepemimpinan di masa depan,” pintanya.

Gubernur Mahyeldi menyampaikan kehadiran pesantren-pesantren baru di Sumatera Barat juga bersesuaian dengan implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023.

“Disana adat basandi syarak dan syarak basandi kitabbullah (ABS-SBK) dan adat salingka nagari itu menjadi kearifan lokal dan memang diakui sebagai nilai-nilai pembangunan di Sumatera Barat,” ucapnya.

“Artinya apa, kehadiran pesantren ini menjadi bagian dan penyempurna ABS- SBK itu di ranah minang. tadi motonya berilmu, beriman dan beribadah. Jadi, masuk pesantren anak-anak kita ini, dikuatkan ilmunya, iman dan ibadahnya, sehingga ke depan akan menjadi personal dan pemimpin bangsa ke depan. Silahkan jadi banyak hal, tapi awali dengan menghafal alquran itu yang mendasarinya,” tuturnya Mahyeldi.

Gubernur mengimbau seluruh perantau di ranah minang untuk tidak lupa membangun kampung halaman sendiri. Dimana pun berada, harus memiliki semangat kebersamaan, kekompakan dan berkolaborasi untuk meraih kesuksesan.

“Dengan pertolongan Allah dan dukungan kita semua, kesuksesan itu akan diberikan,”ujarnya.

Exit mobile version