Suka Menahan Kentut, Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh

Ketika menahan kentut, penumpukan udara pun terjadi dalam saluran pencernaan sehingga udara terdorong ke atas

ilustrasi

ilustrasi (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF — Kentut merupakan proses yang alami dan natural yang terjadi pada tubuh manusia. Namun karena kondisi sosial dan adab kesopanan orang mungkin malu untuk terkentut dan menahannya. Ada pula yang tidak nyaman bila harus kentut di depan umum. Semua ini hanyalah segelintir alasan mengapa seseorang lebih memilih menahan kentut. Menahan kentut tidak memiliki bahaya, tapi perut Anda akan terasa begah dan tidak enak.

Sebuah penelitian dalam New Zealand Medical Journal menyebutkan bahwa kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak langsung berupa sakit perut dan rasa tak nyaman. Ini karena segala sesuatu yang memengaruhi aliran di bawah alias sistem pencernaan bisa memengaruhi aliran di atasnya. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Lisa Ganjhu, seorang dokter dan asisten dosen klinis kedokteran dan gastroenterologi di NYU Langone Medical Center, AS.

Ketika menahan kentut, penumpukan udara pun terjadi dalam saluran pencernaan sehingga udara terdorong ke atas. Dorongan udara menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman pada perut. Ketika Anda kentut, gas dalam usus bergerak menuju rektum dan keluar melalui anus. Namun, saat Anda menahan kentut, Anda mengencangkan otot bokong dan sfingter anus. Sfingter anus merupakan otot yang berperan seperti katup pada anus.

Selama Anda mengencangkan otot sfingter anus, tekanan dalam saluran pencernaan Anda terus bertambah. Anda mungkin akan mengalami gejala gangguan pencernaan dan mendengar suara keroncongan saat gas bergerak dalam usus.

Sebuah penelitian dalam jurnal Digestive Disease and Sciences menyebutkan bahwa sistem peredaran darah dapat menyerap kembali gas ini.

Gas lantas bergerak menuju sistem pernapasan dan keluar dari tubuh saat Anda bernapas. Akan tetapi, sebagian besar gas yang tersisa tetap berada dalam saluran pencernaan dan menambah tekanan usus. Gas ini baru akan keluar dari tubuh begitu Anda kentut, sendawa, atau melakukan keduanya.Menahan kentut dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan masalah pencernaan.

Tekanan usus juga menyebabkan gas terperangkap dalam usus sehingga usus akan menggelembung seperti balon karena penyumbatan gas tersebut. Seiring meningkatnya tekanan usus, Anda pun semakin stres dan merasa tak nyaman karena kesulitan menahan gas yang keluar. Menahan kentut juga dapat menimbulkan dampak langsung berupa meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.

Sejumlah pakar kesehatan menemukan bahwa kebiasaan ini berkaitan dengan risiko divertikulitis. DiverTIkulitis merupakan kondisi ketika kantong-kantong kecil pada lapisan usus mengalami peradangan. Penyakit ini bisa bertambah parah dan menyebabkan infeksi yang mengancam nyawa bila pasien tidak mengobatinya. Kasus ini memang terbilang langka, tapi orang-orang berusia lanjut yang lebih rentan tetap perlu mewaspadainya.

Exit mobile version