Srikandi PLN Movement, CERDAS untuk Solok Selatan

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Srikandi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat inisiasi Program Srikandi Movement bertajuk Cegah Risiko Dini Anak Stunting (CERDAS) kepada 50 anak berisiko stunting di Nagari Pauh Duo Nan Batigo Kec Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan. Program diberikan dalam bentuk Sosialisasi Pencegahan Stunting, Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada anak berisiko stunting beserta ibunya. Kemudian pembagian bantuan makanan tambahan (PMT) berupa paket sembako, bibit sayuran dan 1 ekor ayam.

Bantuan Program Srikandi PLN Cerdas senilai Rp.100 Juta ini diberikan di Kantor Wali Nagari Pauh Duo Nan Batigo, Rabu (13/12), oleh General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho serta Srikandi PLN UID Sumbar kepada orang tua penerima manfaat. Hadir pula menyaksikan pemberian bantuan Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan Khairunas dan Yulian Evi, Ketua DPRD Solok Selatan, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solok Abdul Azis dan jajaran. Serta jajaran Forkopimda, kepala OPD di lingkungan Solok Selatan, serta seluruh Camat dan Wali Nagari di Kabupaten Solok Selatan .

Eric Rossi Priyo Nugroho dalam sambutannya mengatakan, Program Cerdas disalurkan untuk menekan angka stunting di Solok Selatan dan di Sumatera Barat pada umumnya. Hal ini mengingat hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka balita stunting di Sumatera Barat pada Tahun 2022 adalah sebesar 25,2%, meningkat dari tahun sebelumnya 23,3%. Dimana Solok Selatan memiliki angka stunting tertinggi dengan total anak berisiko stunting sebesar 782 anak.

‘’Melalui kerjasama bersama pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Program Srikandi Cerdas dari PLN ini harapannya akan tepat sasaran dan berdampak menurunkan presentasi angka balita berisiko stunting di Solok Selatan,” sampai Eric.

Eric pun percaya, gizi yang seimbang pada anak akan berpengaruh signifikan pada kualitas kecerdasan dan kualitas pendidikannya di masa depan. Maka bergerak cepat pada kasus stunting artinya juga bergerak pada perbaikan kualitas pendidikan.

‘’Di Indonesia Emas 2045, anak-anak ini mungkin sudah berada di usia produktif mereka, yaitu 20-an tahun. Gerakan, kebijakan, dan perubahan yang kita lakukan hari ini akan mempengaruhi kualitas kecerdasan hingga pendidikan mereka di masa itu. Maka pemberian gizi seimbang dan edukasi yang tepat tentu sangat penting,” lanjut Eric.

Eric tak lupa menyampaikan terima kasih atas empati dan inisiasi srikandi-srikandi PLN sehingga tercetuslah program yang sangat baik untuk pertumbuhan anak dan pendidikan anak ini. Program ini, sampainya, juga sejalan dengan pembangunan berkelanjutan atau Social Development Goals (SDG’s) yaitu pilar ketiga; Good Health and Wellbeing, kehidupan sehat dan sejahtera.

Wilsriza, Champion Srikandi PLN UID Sumbar mengungkapkan implementasi program Srikandi PLN dengan berbagi ilmu, keahlian dan tenaga adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan berkontribusi membantu pemerintah menyelesaikan masalah sosial lingkungan sekitar.

“Program cegah stunting Srikandi Movement PLN ini merupakan program Nasional yang dilakukan oleh seluruh wilayah kerja PLN di Indonesia. Harapannya tentu agar kolaborasi PLN dan pemerintah/Pemda setempat untuk pencegahan dan penurunan stunting ini dapat menciptakan generasi Indonesia yang unggul, maju, tumbuh dan berkembang secara optimal,” tuturnya.

Exit mobile version