PADANG PANJANG, KLIKPOSITIF — Tim Debat Bahasa Inggris SMA N 1 Padang Panjang atas nama Stella Marissa W, Farel Yuda Febrian dan Belvi Ghaniatul Hawa berhasil meraih juara tiga di ajang seleksi tingkat provinsi National School Debating Championship (NSDC) oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada 3 Juni lalu.
Selain prestasi itu, salah seorang debater Stella Marissa, memperoleh gelar best speaker yang otomatis terpilih menjadi delegasi Sumbar untuk NSDC tingkat nasional bersama Nashifa Lieadhiya Effendi (SMA N 1 Padang) dan M. Hafizh Al Fitra (SMA N 1 Bukittinggi).
Debater SMA N 1 Padang Panjang, Belvi kepada Kominfo, Kamis (6/6/2024) mengatakan, ajang NSDC ini diikuti 23 sekolah se-Sumbar SMA N 1 Padang Panjang menduduki juara III.
Sedangkan juara I diraih SMA N 1 Bukittinggi dan juara II didapat SMA N 1 Payakumbuh. Best speaker terpilih Stella Marissa mengucapkan rasa syukur setelah melewati banyaknya tantangan mengikuti NSDC tahun ini.
“Alhamdulillah Stella masih berkesempatan dan diberikan kepercayaan untuk menjadi salah satu perwakilan Sumbar. Stella sangat berterima kasih kepada pelatih kami Bang Edwin dan Kak Ivon, keluarga di rumah, dan teman teman yang selalu ada untuk men-support kami hingga sampai di titik ini. Stella mohon doanya untuk bisa membawakan hasil terbaik di tahap selanjutnya.” tuturnya.
Sementara pembina ekstrakurikuler debat SMA N 1, Dra. Ideal Mesra mengatakan, prestasi ini memberikan angin segar bagi sekolahnya yang telah lama tidak memperoleh prestasi di NSDC.
“Ini adalah rahmat dari Allah SWT. Alhamdulillah tim ini berhasil menunjukkan performa yang mengesankan dalam berdebat menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan mereka ini merupakan buah dari latihan yang intensif dan semangat juang yang tinggi serta support dari Kepala Sekolah, Budi Hermawan, S.Pd., M.Si yang bersedia mendatangkan pelatih debat Edwin Martinez, S.IP dan Alvionnez Mutia Puti, S.IP.
“Kami akan terus mendorong tim NSDC SMA N 1 Padang Panjang untuk terus berlatih dan tidak akan berhenti belajar. Serta pentingnya sebuah program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan,” katanya.