PADANG, KLIKPOSIIF — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berencana menggunakan metode partisipatif dalam penyusunan program pembangunan kedepan. Metode tersebut didapat dari salah satu utusan Pemprov Sumbar yang mengikuti pada ajang pertukaran pemuda Young South East Asian Leaders Initiative (YSEALI).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, menyatakan, dengan adanya ilmu proses perencanaan (planning proces) yang didapat oleh utusan Sumbar akan digunakan untuk mengambil kebijakan oleh pemerintah provinsi. Sebab selama ini banyak progam yang tidak nyambung dengan keinginan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan program dari Amerika Serikat, kebetulan didapatkan oleh staf kita si Ria dari provinsi,” ujar gubernur.
Dengan begitu kedepan kata Irwan, pemerintah sebagai pelaksana pemerintahan bisa menempatkan manasaja progam prioritas provinsi termasuk kabupaten dan kota.
“Kalau sudah terkumpul aspirasi dari masyarakat jadi tambah jelas mana saja yang akan kami prioritaskan, nyambung jadinya,” sebutnya.
Apalagi dilaksana ditingkat nagari dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. “Ada voting, mereka sepakat mengembangkan pariwisata berbasis pertanian seperti agro wisata misalnya. Maka jadi fokus pengembangannya” tutur gubernur.
Sehubungan dengan itu, utusan Sumbar yang membawa ilmu tersebut dari Amarika Serikat yakni Ria Oktorina yang berkesempatan magang selama satu bulan di City Of Salem, Oregon State (Pemerintah Kota Salem, Oregon, Amerika Serikat).
Ria menjelaskan, Metode partisipatif adalah cara untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap keinginan mereka dalam pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah. Salah satu metode itu diaplikasikan dalam bentuk open house penyusunan rencana aksi pembangunan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi di kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
“Jadi ilmu yang saya dapatkan saya aplikasi, karena saya perencana, magang juga di bidang perencanaan,” kata Ria Kepada KLIKPOSIIF di Alahan Panjang, Selasa (3/10) usai memperkenalkan hasil magangnya selama di Amerika Serikat kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Menurut Ria metode tersebut bisa diterapkan di berbagai bidang, termasuk pariwisata dan pertanian. Salah satu contoh dalam penyusunan rencana aksi pariwisata. Dengan memajang rencana aksi yang sudah disusun melalui voting, kemudian mengumpulkan masyarakat atau pemangku kepentingan untuk memilih item apa saja yang mereka pilih, nanti hasilnya terbanyak dari voting tersebut dijadikan rujukan.
“Teknik dilakukan dengan membuat banner yang sudah siap dengan pilihan-pilihan program tertulis ditambah foto, setalah itu masyarakat cukup dengan menempelkan sebuah alat pada pilihan mereka,” jelasnya.
Percobaan atau launching Open House penyusunan rencana aksi pembangunan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi dilaksana di kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Dihadiri beberapa Dinas Provinsi, Bupati Solok dan beberapa Muspida Kabupaten Solok, beberapa penggiat wisata di Sumbar serta Emily Abraham, Assistant Cultural Attaché, kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, dan Bryan Colbourne, senior planner, City of Salem, Oregon. (Joni Abdul Kasir)