KLIKPOSITIF — Pelaku ekonomi kreatif semakin menggeliat dan bergairah di Kota Padang. Kota Padang, telah memiliki Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center sebagai pusat kreatifitas generasi muda. Selain itu Pemko Padang juga telah membentuk Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang. Komite Ini mewadahi kerjasama seluruh sub sektor dengan fasilitasi pemerintah.
Gedung Bagindo Aziz Chan Youth merupakan gagasan Hendri Septa selaku Wali Kota Padang. Gedung ini sebagai wujud Pemerintah Kota Padang untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif.
Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang, Tomy Iskandar, mengakui di era kepemimpinan Hendri Septa sebagai wali kota, infrastruktur untuk perkembangan ekonomi kreatif sangat dipersiapkan.
“Mulai adanya komite ekraf, roadmap dan adanya Youth Center,” kata Tomy, beberapa waktu laku.
Perlu diketahui, Komite Ekraf Kota Padang telah dibentuk sejak tahun 2019. Pembentukan Komite itu merupakan bentuk keberpihakan Pemko Padang pada Ekonomi Kreatif
Tommy mengungkapkan, sejak berdirinya Youth Center, diskusi, kolaborasi hingga iven tentang ekonomi kreatif di Kota Padang berjalan sangat baik.
Saat ini, lanjutnya, ke depan bagaimana mengoptimalkan fasilitas yang ada bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Dan, pelaku ekonomi kreatif sudah mempunyai sinergitas yang bagus dengan pemko. Teman-teman dari ekraf sudah banyak dilibatkan terkait iven Pemko,” ungkapnya.
Tommy menjelaskan adanya komite juga berperan penting sebagai bridging antara isu-isu dan kebutuhan pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang yang nantinya bisa disupport pemerintah.
“Kami ada diskusi bulanan yang difasilitasi pemko, antara pelaku ekonomi kreatif dengan dinas pariwisata. Ke depan, bagaimana membangun ekosistem ekraf itu,” ujarnya.
Ke depan, kata Tommy, masih diperlukan sinergitas para pelaku ekonomi kreatif dengan pemerintah kota hingga provinsi. Mulai dengan memperbanyak publik space bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Publik space yang akan diisukan untuk diperbanyak baik oleh pemko maupun pemprov,” imbuhnya.
Menurut Tommy, publik space yang layak bagi pelaku ekonomi kreatif seperti di Taman Melati, RTH Imam Bonjol dan Masjid Raya. Ke depan, dibutuhkan sinergitas pemko serta pemprov pemko dengan pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang.
“Untuk saat ini apa yang dibangun oleh Pak Hendri Septa terkait ekonomi kreatif, pondasi-pondasi sudah disiapkan. Tinggal bagaimana pelaku-pelaku ekonomi kreatif manfaatkan yang ada untuk kemajuan mereka,” kata dia.
Dikatakan Tommy, di Kota Padang sub sektor ekonomi kreatif sudah lengkap. Terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif yang bergerak di berbagai bidang.
Sebanyak 17 sub sektor ekonomi kreatif tersebut adalah kriya; seni pertunjukan; desain produk; seni rupa; kuliner; fotografi; musik; arsitektur; desain interior; fesyen; film, animasi dan video; desain komunikasi visual; televisi dan radio; periklanan; penerbitan; aplikasi; serta pengembangan permainan.
“Yang jadi pekerjaan rumah ke depan, harus ada pengembangan sehingga Gedung youth Centre bisa menjadikan tempat iven bareng seluruh sub sektor,” pungkasnya. (*)