Selamatkan Masyarakat Dari Rentenir, Bank Nagari Luncurkan Program MaRandang Untuk Masyarakat

Bank Nagari luncurkan melaunching Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro untuk masyarakat Provinsi Sumatera Barat, khususnya Kota Payakumbuh, Kamis 23 September 2021.

Wali Kota Payakumbuh bersama Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad saat meluncurkan Program MaRandang di Payakumbuh

Wali Kota Payakumbuh bersama Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad saat meluncurkan Program MaRandang di Payakumbuh (Ade Suhendra)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PAYAKUMBUH, KLIKPOSITIF —

Bank Nagari luncurkan melaunching Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro untuk masyarakat Provinsi Sumatera Barat, khususnya Kota Payakumbuh, Kamis 23 September 2021. Program ini diberi nama MaRandang (Melawan Rentenir Daerah Minang) yang diresmikan oleh Wali Kota Payakumbuh bersama Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad.

Peresmian ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada pelaku usaha bengkel, petani cabe, peternakan ayam kampung, pedagang makanan dan minuman kaki lima, pedagang barang harian, usaha garendong, serta tukang jahit di Aula Ngalau Indah Lantai III Balaikota. Pada program tersebut pelaku usaha mikro bisa mendapatkan pinjaman nilai minimal Rp1.000.000 dan maksimal Rp10.000.000 dengan bunga 6 persen menurun harian, dalam jangka waktu 1 tahun sampai 3 tahun.

Kepala Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan bila pinjaman Rp10.000.000 maka pemohon harus memiliki rekening Bank Nagari dan menerima uang di rekeningnya sebesar 9.800.000 setelah dipotong biaya administrasi. Ia menjelaskan bahwa syarat untuk mengajukan KUR Super Mikro ini adalah fotokopi KTP suami istri, fotokopi buku nikah, foto suami istri ukuran 3×4 sebanyak dua lembar, serta surat keterangan usaha dari kelurahan.

“Prosesnya mudah dan cepat, biaya administrasi rendah, serta tanpa agunan atau boroh. Namun, bagi calon pemohon yang memiliki masalah dengan Bank Indonesia (BI) checking, mereka tidak bisa ikut program ini,” ujar Muhammad Irsyad.

Dirut PT. Bank Nagari, Tbk Muhammad Irsyad menambahkan dalam rangka merecovery ekonomi, Bank Nagari bangkit melawan pandemi COVID-19 bersama pelaku usaha mikro yang terdampak. Sebagai bank daerah, ia memastikan bahwa akan ikut serta membangun sektor ekonomi di Kota Payakumbuh agar menggeliat.

“Bersama OJK, kami ingin ikut mendukung pengembangan sektor UMKM dan kalau pinjaman Rp5 juta saja tidak sampai 1.000 sehari membayar cicilannya, tentu sangat-sangat membantu. Untuk itu kami ajak masyarakat agar memanfaatkan program ini dengan baik.

Wali Kota Riza Falepi mengatakan dirinya senang dan bersyukur masyarakatnya dapat dibantu dengan adanya program MaRandang ini. Sebab dengan adanya kemudahan bagi pelaku usaha bisa mengajukan pinjaman kredit super mikro, kalau sudah ada ini, jangan kepada yang lain.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada OJK yang peduli dengan urusan kredit mikro. Karena menurut Riza selama ini mejadi persoalan berat yang bahkan belum tuntas tuntas oleh pemerintah daerah. Saya menyampaikan apresiasi kepada OJK dan Bank Nagari yang telah membantu kami dan kami di Pemko akan siapkan tim untuk mengawal ini dengan di SK kan oleh wali kota serta melakukan sosialisasi pengawalan dan pembinaan,” kata Riza.

Ia menjelaskan memang untuk disadari bersama, keadaan ekonomi masyarakat bawah menuntut pencairan pinjaman yang butuh waktu cepat, tidak berbelit, dan kalau bisa butuh hari itu juga keluar. Ia meminta Dinas Koperasi dan UKM kawal ini dan mengingatkan untuk tidak ada lagi ditemukan rentenir yang menyusahkan masyarakat.

Sementara itu, Kepala OJK Sumbar Yusri mengatakan total kredit perbankan di Payakumbuh adalah Rp3,85 triliun, dimana ini menjadi faktor penentu kualitas kredit yang sangat bagus di Kota Payakumbuh. Menurutnya program ini hadir untuk membantu mayarakat terjerat rentenir, khususnya sektor perdagangan dan pertanian di Payakumbuh.

“Dengan pemulihan ekonomi nasional, akan mempercepat pertumbuhan dan pergerakan ekonomi di Payakumbuh dan bisa kita lihat di semester pertama, pertumbuhan ekonomi Sumbar pada 2021 sudah tumbuh 5,76 persen, dan nasional 7,70 persen. Kemudian Payakumbuh memiliki usaha industri yang beragam, ada industri seperti pengolahan baju, kerupuk, kue basah, anyaman kayu rotan dan bambu, furnitur, tenunan, bordir, logam dan industri lainnya hingga mencapai jumlah 1902 industri,” ujar Yusri.

Ia mengaku yakin pelaku UMKM jauh lebih besar dan banyak lagi jumlahnya dan ini merupakan pangsa pasar yang baik bagi industri jasa keuangan. Program MaRandang ini sendiri dikatakannya memberi spesifikasi yang lebih diharapkan oleh masyarakat, mudah dan cepat, dari sisi suku bunga tidak menjadi isu, karena bunganya murah sekali..

“Kredit dari jasa keuangan menjadi akselerator bagi pendorong perekonomian di Payakumbuh yang disalurkan beberapa perbankan dan partisipasi masyarakat yang tinggi bisa menjaga sustainability atau permodalan Bank Nagari. Sebab ini adalah faktor penentu kuatnya sebuah bank dalam persaingan dan berkontribusi terhadap perekonomian, dan berkompetisi dalam industri keuangan, sangat strategis dan OJK telah mempersyaratkan selambat-lambatnya modal bank umum pada tahun 2024 adalah Rp3 triliun,” kata Kepala OJK Sumbar.

Acara tersebut turut dihadiri Kepala Cabang Bank Nagari Payakumbuh Oktra Firdaus, Kepala Cabang Bank Nagari Syariah Fitri Bahreni, Sekretaris Daerah Rida Ananda, Asisten Setdako, kepala OPD, pejabat di lingkungan Pemko Payakumbuh, dan tamu undangan. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan apresiasi kepada Paskibraka asal Kota Payakumbuh M. Bimantara Widyanto yang telah mengharumkan nama Kota Payakumbuh di kancah nasional.

Exit mobile version