Sejumlah Warga Lima Puluh Kota Dipasung, Ini Komentar Wakil Bupati

Beberapa kecamatan yang masih ada warga mengalami pemasungan adalah Kecamatan Gunuang Omeh, Kecamatan Luak, Kecamatan Bukit Barisan, dan Kecamatan Payakumbuh

Wakil Bupati Ferizal Ridwan dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota Deni Asra saat mengunjungi salah satu warga di Kecamatan Mungka yang dirantai dan mengalami pemasungan.

Wakil Bupati Ferizal Ridwan dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota Deni Asra saat mengunjungi salah satu warga di Kecamatan Mungka yang dirantai dan mengalami pemasungan. (Ade Suhendra)

LIMA PULUH KOTA, KLIKPOSITIF –

Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan sebut ada sekitar 6 orang yang mengalami gangguan jiwa dan dipasung. Hal ini disampaikan Ferizal Ridwan saat lakukan peninjauan ke daerah Padang Limo, Jorong Kampuang Tongah, Dusun Aia Busuak, Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Jumat 3 April 2020.

Wakil Bupati yang akrab disapa Buya Feri ini mengatakan dirinya mendapat informasi dari berbagai pihak terkait adanya warga yang dipasung dan dirantai. Salah satunya yang dialami Adi Putra (33 tahun) yang mengalami gangguan kejiwaan sejak 2 tahun terakhir.

“Benar, kami dapat informasi kalau ada warga yang saat ini tengah dirantai di Kecamatan Mungka. Selain itu, di beberapa kecamatan di Lima Puluh Kota juga ada laporan yang diterima baik berupa foto maupun daftar nama terkait warga yang saat ini dipasung,” kata Buya Feri didampingi Ketua DPRD Lima Puluh Kota Deni Asra.

Ia menjelaskan beberapa kecamatan yang masih ada warga mengalami pemasungan adalah Kecamatan Gunuang Omeh, Kecamatan Luak, Kecamatan Bukit Barisan, dan Kecamatan Payakumbuh. Meskipun saat ini Lima Puluh Kota telah mencanangkan Program Bebas Pasung, tapi di beberapa lokasi masih ditemukan adanya pemasungan yang dilakukan warga atau pihak keluarga.

“Berarti, sekarang bagaimana kita di Pemkab perlu memanusiakan manusia dengan program kegiatan yang menjamin mereka ini dilayani selaku manusia. Laporan masuk kepada kami karena banyak faktor salah satunya ketidakmampuan memelihara orang dalam kondisi gangguan jiwa tersebut secara ekonomi,” kata Wakil Bupati Lima Puluh Kota.

Ia menambahkan saat ini pihaknya tidak dapat berbuat banyak untuk menanggulangi hal tersebut. Hal ini mengingat kondisi Pandemi COVID-19 yang tengah mewabah dan menyebabkan pemerintah belum bisa maksimal.

“Hingga siaga Covid reda, kami akan mengayomi yang bersangkutan berupa makanan dan biaya sehari-hari. Tapi setelah kondisi ini berlalu maka kami akan mengikuti prosedur dengan memfasilitasi ke rumah sakit jiwa atau rehabilitasi yang berada di Lampung,” ujarnya.

Exit mobile version