Sejarah Idul Fitri, dan Perayaan Pertama Kali di Masa Rasulullah SAW

ilustrasi ketupat idul fitri

ilustrasi ketupat idul fitri

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Idul Fitri bagi umat Muslim bagai hal wajib yang tidak boleh terlewatkan. Bermaaf-maafan hingga bersilaturahim merupakan bagian dari perayaan tersebut.

Namun tahukah Anda bahwa sesungguhnya perayaan Idul Fitri memiliki sejarah panjang yang menyertainya?

Melansir unpak.ac.id, Imam Ibnu Katsir pernah menjabarkan bagaimana perayaan Idul Fitri terjadi pada masa Rasulullah SAW.

Dalam sebuah riwayat hadis shahih, Rasulullah pernah merayakan hari pertama raya Idul Fitri dalam kondisi letih.

Beliau bahkan sampai bersandar pada Bilal bin Rabah dan menyampaikan khutbahnya.

Jauh sebelum Islam datang, masyarakat jahiliyah Arab telah memiliki dua hari raya, yaitu hari raya Nairuz dan Mahrajan yang dirayakan dengan sambutan pesta pora yang tidak bermanfaat.

Berdasarkan buku Ensiklopedi Islam, kedua hari raya tersebut sejatinya berasal dari zaman Persia Kuno.
Kemudian hari, Rasulullah SAW mengganti kedua perayaan masyarakat Arab itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Idul Fitri Pertama Kali

Dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali dselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah.

Waktu perayaan tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dmenangkan oleh kaum Muslimin.

Perang yang terjadi pada Ramadhan itu diganjar Allah dengan perayaan yang luar biasa indah dan barokah, yaitu Idul Fitri.

Berbuat Kebaikan

Kedua hari raya umat Muslim seperti Idul Fitri dan Idul Adha, setiap Muslim dtekankan untuk berbuat kebaikan dan kemaslahatan.

Menjelang perayaan Idul Fitri saja, umat Islam wajib menunaikan zakat untuk kepada para mustahik (orang-orang penerima zakat).

Hakikat Idul Fitri

Menurut Prof HM Baharun, hakikat perayaan Idul Fitri sejatinya adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu pada medan jihad Ramadhan.

Umat Islam yang berhasil menjinakkan nafsu selama Ramadhan kembali fitrah dan layak untuk merayakannya dengan cara yang baik dan benar.

 

Exit mobile version