SCC Kota Solok, Berdayakan Ekonomi Masyarakat Saat Pandemi

Pekarangan rumah dan gang sempit di pemukiman ternyata punya nilai ekonomi, jika dikelola dengan kreatif. Hal ini yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Solok Creatif Center (SCC) Kota Solok.

Yuzaldi Maison (kiri) bersama pengurus SCC Kota Solok menunjukkan lokasi budidaya tanaman hias dan kerajinan hasil anggota Pokdarwis

Yuzaldi Maison (kiri) bersama pengurus SCC Kota Solok menunjukkan lokasi budidaya tanaman hias dan kerajinan hasil anggota Pokdarwis (Ist)

Hayati Motor Padang

Solok Kota, Klikpositif – Pekarangan rumah dan gang sempit di pemukiman ternyata punya nilai ekonomi, jika dikelola dengan kreatif. Hal ini yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Solok Creatif Center (SCC) Kota Solok.

Gang sempit yang berada di kawasan Kelurahan IX Korong Kota Solok disulap menjadi gang hijau. Gang sepanjang lebih kurang 100 meter dimanfaatkan untuk menanam sayuran.

Beragam jenis sayuran menghiasi gang yang persis berada di depan kantor Balai Kota Solok itu, mulai dari kacang panjang merah, sawi, tomat hingga tanaman hias. Gang yang biasanya tidak terkelola, kini memiliki nilai ekonomi.

Ketua Pokdarwis SCC Kota Solok, Yuzaldi Maison menceritakan, pemanfaatan pekarangan dan gang pemukiman itu berawal dari tahun 2016 lalu. Saat itu, dirinya bersama sejumlah pengurus terpikir untuk untuk membenahi gang dan mengelola pekarangan untuk dijadikan wisata.

“Setiap sudut daerah pasti ada yang menarik, pasti ada potensi wisata. Tinggal bagaimana mengelolanya dengan ide-ide kreatif,” kata Yuzaldi Maison yang akrab disapa Mak Angah itu, Selasa (14/12/2021).

Sejak saat itu, gang yang dulunya terabaikan disulap menjadi indah. Pekarangan rumah yang sebelumnya hanya kebun yang tidak begitu terawat, dijadikan sentra ide kreatif.

Ide kreatif Pokdarwis SCC mendapat respon positif dari Pemerintah Kota Solok, sekitar tahun 2019, SCC dibantu satu unit greenhouse yang dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman hias.

Berbagai jenis tanaman hias ada dikembangkan disini, mulai dari anggrek, aglonema, janda bolong hingga kaktus. Bunga hias yang dikelola secara bersama kelompok ini dijual dari harga belasaan ribu hingga ratusan ribu rupiah, bahkan ada yang jutaan.

Tahun 2021, Pokdarwis SCC kembali mendapat bantuan program gang hijau dari Pemko Solok. Bantuan berupa bibit dan sarana budidaya sayuran dimanfaatkan untuk membawa keberkahan bagi masyarakat.

Uniknya, sayuran yang ad di gang ini boleh dipetik masyarakat untuk kebutuhan dapur. Tidak perlu dibayar. Sayuran yang sudah dipanen akan ditanami lagi dengan yang baru.

Selain itu, di sentral kegiatan Pokdarwis SCC ini, juga terdapat budidaya galo-galo, ayam Bangkok, hingga ikan hias. Lokasi yang berbatasan langsung dengan aliran Batang Lembang itu berpotensi untuk dikembangkan jari wisata edukasi di Kota Solok.

Saat ini, ada lebih kurang 35 orang masyarakat yang tergabung dalam Pokdarwis SCC. Masing-masing menyalurkan ide kreatif, dan muaranya nanti adalah memberikan dampak ekonomi secara luas bagi masyarakat.

“Banyak karya kerajinan yang dihasilkan oleh anggota SCC disini, ada panah yang dibuat dari pipa bekas, tas dari barang bekas dan lainnya. Dan itu bisa menambah nilai ekonomi saat pandemi Covid-19,” jelasnya.

Dirinya bersama pengurus berharap, terbangun integrasi wisata edukasi di Kelurahan IX Korong. Sebab, disini terdapat berbagai potensi wisata, mulai dari masjid tertua di Kota Solok, wisata rumah gadang, kuliner dan lainnya.

Di SCC sendiri, setidaknya ada lima aspek usaha dan wisata yang dikelola. Mulai dari budidaya tanaman hias, rental bunga hias, produk kerajinan tangan, seni budaya, wisata alam hingga usaha home stay.

“Kita memberdayakan masyarakat sekitar untuk bersama-sama mengelola pariwisata, dan muaranya bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat itu sendiri,” terangnya.

Untuk menampung kreativitas masyarakat, SCC menyediakan galeri khusus di depan Balai Kota Solok. Disini dipajang bunga hias, hasil kerajinan masyarakat dan produk lainnya untuk dijualkan.

“Intinya, kita mengajak masyarakat untuk lebih kreatif memanfaatkan berbagai peluang ekonomi yang ada di lingkungan sekitar. Apalagi saat pandemi, butuh kreativitas untuk tetap berdaya secara ekonomi,” tutupnya.

Exit mobile version