Salurkan Hewan Kurban, Megri: Idul Adha Momen untuk Tingkatkan Kepedulian

Megri Fernando (kiri) menyalurkan satu ekor sapi kurban di Masjid Istiqfar Parak Karakah, Padang Timur, Kota Padang, Selasa (27/6/2023). (ist)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF — Ketua Tunas Muda Indonesia Raya (Tidar) Sumatera Barat, Megri Fernando menyalurkan satu ekor sapi kurban di Masjid Istiqfar Parak Karakah, Padang Timur, Kota Padang, Selasa (27/6/2023).

Sapi yang diserahkan mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Padang itu bagian dari 58 sapi yang disalurkan Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade untuk masjid dan musala di 12 kabupaten dan kota.

Megri berharap hewan kurban itu bermanfaat bagi warga sekitar masjid. “Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi warga di sini,” ujarnya di sela-sela penyerahan sapi tersebut.

Menurutnya, Idul Adha adalah momen berbagi dengan sesama. “Ini momentum bagi kita semua untuk berbagi dengan sesama, dan meningkatkan kepedulian bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan,” lanjutnya.

Pengusaha muda ini mengakui, dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan beberapa tokoh muda Padang dan Sumbar pada umumnya beberapa waktu belakangan, ia mengajak dan mendorong pemuda yang berkemampuan untuk lebih peduli dengan sesama dengan beragam cara. “Momentum Idul Adha ini saat yang tepat untuk lebih meningkatkan kepedulian itu, dan saya terus mendorong ini,” tutur pria yang juga calon legislatif dari Partai Gerindra untuk DPRD Sumbar daerah pemilihan Kota Padang.

Pasalnya ia menyadari, pola hidup individualistis berkembang di sebagian kalangan masyarakat, dan paling banyak itu di kalangan anak-anak muda. “Fenomena seperti ini kita coba kikis. Karakter seperti ini melanda banyak anak-anak muda, sekarang bagaimana kita yang anak-anak muda ini jadi yang terdepan untuk mengantisipasi agar tidak terus berkembang, terutama di Sumbar,” tegasnya.

Pasalnya Megri menyadari kondisi ekonomi sekarang menyulitkan kesempatan berusaha, lapangan pekerjaan yang sulit dan permasalahan lainnya. Tekanan ekonomi ini memicu berbagai persoalan sosial. “Pastinya tak ditangisi, tetapi berbuat untuk sesama mulai dari yang kecil. Kuncinya kepedulian. Ini yang terus kita upayakan tumbuh dan berkembang di kalangan anak-anak muda,” tuturnya lagi. (*)

Exit mobile version