SOLOK KOTA, KLIKPOSITIF — Dengan perlahan, Kota Solok terus berbenah untuk mewujudkan kota tujuan wisata tahun 2020 mendatang. Selain menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti hotel yang lebih representatif, Pemerintah Kota (Pemko) Solok juga sudah mulai melirik berbagai potensi wisata lainnya.
Meski tidak seperti daerah tetangga yang dikaruniai dengan potensi wisata alam yang unik, namun dengan memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada, Kota Solok bisa menjadi sebuah ikon pariwisata yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Ruang Terbuka Hijau Kota Solok atau Taman Kota Solok.
Taman yang berada tepat di depan Pasar Raya Solok ini mulanya hanya menjadi tempat perhentian sementara saja bagi masyarakat Kota Solok dan sekitarnya, namun sekarang sudah disulap dengan suasana dan wajah baru. Bahkan, Pemko Solok sudah menyiapkan sebuah nama baru untuk taman ini, yakni Taman Syech Kukut.
Selain dengan penambahan sejumlah ornamen seperti altar dengan merek Taman Syech Kukut, RTH Kota Solok yang dikukuhkan sejak 9 januari 2017 lalu ini juga menyedikan tempat swafoto untuk menikmati suasana kota. Namun, tidak seru rasanya kalau menikmati wisata taman tersebut sendirian.
Perubahan wajah RTH dengan nama baru Taman Syech Kukut ini membuat taman yang berdampingan dengan kampus UMMY Solok tersebut mendadak ramai dikunjungi masyarakat. Sejumlah lampu hias juga melilit di pepohonan dan juga ada yang menggantung di tiang-tiang lampu jalan, apalagi pada malam hari.
Salah seorang pengunjung, Ari mengaku sengaja datang ke Taman Syech Kukut untuk berswafoto karena lagi memang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. “Saya sengaja kesini untuk berfoto sekaligus jalan jalan menikmati suasana Kota Solok,” ungkapnya usai mengambil beberapa gambar dirinya dengan ponsel.
Kasi Pendistribusian, Penyimpanan dan Pemeliharaan Aset DPPKA Kota Solok, Dawirman mengatakan, perubahan lain juga tampak dari transformasi tersebut. Pedagang makanan yang biasanya mangkal saat sore hari hingga malam di depan Taman Syech Kukut, sekarang sudah di relokasi ke pasar kuliner di Kawasan Cengkeh.
“Ruang Terbuka Hijau ini sebelumnya belum memiliki nama. Nah, sekarang sudah diberi dan ditetapkan namanya dengan Taman Syech Kukut,” ucap Dawirman.
Pemberian nama Taman Syech Kukut ini juga sudah melalui rapat dengan DPRD Kota Solok dan tokoh masyarakat serta ninik mamak setempat. Syech Kukut sendiri merupakan tokoh yang tak asing di Kota Solok. Nama beliau sangat erat kaitannya dengan penyebaran agama islam di Kota Solok.
Awalnya, peresmian nama Taman Syech Kukut direncanakan tepat pada Hari Jadi Kota Solok ke-46 yang jatuh pada tanggal 16 Desember 2016, tapi karena berbagai kendala belum bisa diresmikan waktu itu. Di dalam lokasi Taman Syech Kukut juga terdapat berbagai toko makanan dan minuman, termasuk juga ada CFC bagi yang suka makan ayam.
Tidak itu saja, bagi anak-anak juga tersedia berbagai permainan yang bisa disewa dengan biaya terjangkau. Selain itu, pengunjung pun bisa menikmati suasana sejuk dari pohon pelindung yang rimbun menghiasi Taman Syech Kukut. Taman ini dilengkapi dengan tempat duduk bagi yang ingin menikmati kesejukan di tengah panasnya Kota Solok pada siang hari.
Sementara, Walikota Solok, Zul Elfian mengungkapkan Pemko Solok akan terus menggali berbagai potensi wisata yang ada di daerah tersebut untuk bisa mendatangkan pengunjung atau wisatawan ke kota Solok. Tidak harus dengan potensi alam, bisa dengan iven atau acara yang dibuat secara menarik.
“Meski kita tak punya potensi wisata alam yang sekaya daerah lain, tapi banyak iven yang bisa dilakukan untuk menggali dan mendatangkan wisatawan ke kota Solok, tinggal cara kita untuk memaksimalkan sumber daya yang ada,” ungkap Zul Elfian.
Sudah banyak event yang sudah dilakukan untuk semakin mengangkat dan memperkenalkan nama Kota Solok, seperti iven Trabas Jelajah Alam Bareh Solok yang diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di indonesia, paralayang di puncak Bidadari, lomba foto landscape sawah solok yang bahkan diikuti oleh wisatawan mancanegara dan dalam negeri.
“Terakhir kita melakukan iven Pacu Mesin Bajak, Basikakeh Roda Basi yang dipadukan dengan silek tuo dalam sawah dan permainan anak nagari lainnya. Jika mengemasnya menarik, antusiasme masyarakat dan pengunjung juga sangat tinggi,” beber Zul Elfian.
[Syafriadi]