Rinto-Jakop Yakin Program 10 Cikal Bakal Kota Bisa Bantu Mentawai Keluar dari Status 3T

Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk

Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk

KLIKPOSITIF – Paslon Bupati dan Wakil Bupati Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk menegaskan gagasannya soal pembangunan 10 cikal bakal kota.

Gagasan ini pertama kali diucapkan pasangan yang diusung 7 partai politik itu saat mendaftar ke KPU Mentawai, Kamis (29/8) lalu.

Rencana pembangunan 10 cikal bakal kota itu pun masuk ke dalam visi-misi pasangan calon Rinto Wardana Samaloisa dan Jakop Saguruk.

Rinto mengatakan, adapun 10 cikal bakal kota yang dibangun tersebut merupakan kecamatan yang telah ada di Kabupaten Mentawai. 

Sebanyak 10 kecamatan tersebut disiapkan untuk menjadi 10 kota baru di masa depan.

“Pembentukan cikal bakal ini menyasar sektor pembangunan, ekonomi dan sarana prasarana penunjang lainnya,” katanya.

Hal senada juga ditegaskan oleh Bacalon Wakil Bupati, Jakop Saguruk. Ia menyebut, dalam gagasan itu, pihaknya ingin menjadikan 10 kecamatan itu punya kemandirian ekonomi.

“Kami ingin membangun pusat perekonomian di 10 kecamatan yang dijadikan cikal bakal kota itu. Bukan menambah.”

“Dengan mendorong percepatan pembangunan di daerah, tidak hanya terpusat di pusat Kabupaten saja,” jelas Jakop.

Gagasan ini menurut dia, adalah jalan yang bisa dijejaki Mentawai untuk keluar dari status daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

“Untuk bisa tumbuh dan keluar dari status itu, kita harus membangun dari level desa. Mendorong perekonomian dari pelosok pada semua sektor,” tegas Jakop.

“Kita siapkan desa untuk mendorong pembangunan perekonomian masyarakat di semua lini baik secara sosial dan budayanya. Baru kita bisa bicara keluar 3T,” imbuhnya lagi.

Di sisi lain, Jubir Tim Pemenangan Rinto-Jakop, Hendri Saleleubaja pun meminta masyarakat Mentawai untuk tidak terjebak dalam narasi negatif.

Narasi negatif perihal gagasan para paslon, khususnya Rinto-Jakop bisa memperburuk situasi. Menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

“Kalau ada yang tidak dimengerti, diskusikan. Kita bahas sama-sama, kuliti gagasan itu dari semua sisi, biar tidak salah persepsi.”

“Kami terbuka dengan semua kritik kalau memang ada kesalahan, dan kami juga membuka saran ataupun masukan dari publik untuk kemajuan Mentawai.”

“Karena Rinto-Jakop ingin mengabdi, dan bekerja cepat, tepat dan tuntas untuk rakyat,” pungkas Hendri.(*)

Exit mobile version