Solok, Klikpositif – BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solok terus berupaya dalam memperluas cakupan kepesertaan masyarakat dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Salah satunya bagi kalangan guru dan tenaga pendidik.
Data BP Jamsostek Cabang Solok mencatat, saat ini terdapat sekitar 3.152 guru dan tenaga kependidikan yang belum masuk dalam jaminan ketenagakerjaan. Jumlah tersebut cukup besar mengingat pentingnya perlindungan terhadap guru, terutama yang mengajar di daerah pelosok.
Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi BP Jamsostek Cabang Solok dengan pemerintah daerah Kabupaten Solok beberapa waktu lalu. Turut hadir kepala BP Jamsostek Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar dan Sekda Solok, Medison.
Rapat koordinasi juga melibatkan dinas terkait. Mulai dari PTSP dan ketenagakerjaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM dan BKD.
Dalam kesempatan itu, Kepala BP Jamsostek Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar menyebutkan, selain ribuan guru, juga ada perangkat dari 11 nagari yang belum mendaftar dalam kepesertaan BP Jamsostek.
“Coverage Kepesertaan di Kabupaten Solok baru 10 %. Baru 18.492 angkatan kerja yang masuk kepesertaan dari 185.041 angkatan kerja di Kabupaten Solok,” terang Maulana Anshari Siregar.
Selain masyarakat penerima upah, masyarakat pekerja dari sektor bukan penerima upah juga perlu mendapat perhatian. Apalagi pekerjaan seperti tukang ojek, petani termasuk kelompok rentan kecelakaan kerja.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Solok, Medison mendukung langkah BP Jamsostek dalam memperluas cakupan manfaat dari program jaminan sosial ketenagakerjaan. Terutama bagi kalangan guru dan tenaga kependidikan non PNS.
“Tentunya, Pemerintah Kabupaten Solok mendukung program-program pemerintah dalam memberikan jaminan bagi masyarakat. Kalau bisa, seluruh masyarakat pekerja terlindungi” tuturnya.