KLIKPOSITIF – Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Ganefri, Ph.D menyampaikan opininya mengenai Cendikia Minang dalam Pusaran Perubahan Zaman pada acara ‘Dinamika Publik’ bersama Radio Padang FM, Rabu (6/12/2023).
Menurut Prof Ganefri yang juga Ketua MPT (Majelis Pendidikan Tinggi) Pimpinan Pusat ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) tiga pilar pendidikan yang terdiri dari sekolah, masyarakat dan keluarga harus bisa saling bersinergi dan menyamakan persepsi untuk menjadikan anak seorang cendikia di tengah perubahan zaman.
“Saat ini telah terjadi pergeseran-pergeseran perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat Minang. Dulu itu, anak dipangku kamanakan dibimbiang. Dimana anak itu bukan tanggungjawab bapaknya saja, tetapi mamaknya ikut bertanggung jawab,” jelasnya
“Kemudian, terjadi ketidakpedulian di tengah-tengah masyarakat. Dulu ketika anak kemenakan berbuat perilaku yang tidak sesuai dengan norma adat dan agama, langsung ditegur. Sekarang banyak yang tidak peduli,” lanjut pria 59 tahun itu.
Dengan terjadinya pergeseran-pergeseran perubahan sosial tadi, ia berharap orang Minang jangan menjadi sektarian tetapi tetaplah berjiwa nasionalis dan berpikir yang tajam seperti yang telah diakui Bung Karno sejak dulu.
“Bung Karno pun mengakui, dan pernah berkata, bekerjalah seperti orang Jawa, berbicaralah seperti orang Batak dan berpikirlah seperti orang Minang. Jadi orang Minang itu adalah para pemikir. Dan mereka itu visioner,” paparnya lagi.
Lebih lanjut penerima Anugerah Academic Leader sebagai Rektor Terbaik se-Indonesia dari Kemendikbud Ristek RI pada tahun 2023 itu mengungkapkan bawah untuk menjawab tantangan perubahan zaman dan kecendekiawanan saat ini, Orang Minang itu harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi hari ini seperti yang juga diajarkan Ali bin Abi Thalib.
“Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena mereka itu hidup bukan di zamanmu. Tak bisa dipungkiri, bahwa pendidikan saat ini tidak bisa lepas dari teknologi. Makanya kemampuan berpikir yang tajam itu harus diiringi dengan melek teknologi,” tukasnya.
Prof Ganefri berharap Sumbar bisa menjadi destinasi pendidikan. Bagaimana orang-orang belajar ke Sumbar kembali, dengan menyediakan institusi pendidikan yang menjadi tujuan utama untuk sekolah, atau kuliah.
“Di samping itu, bagaimana kita bisa mengembalikan ketajaman berpikir Orang Minang itu kembali,” tambahnya Prof Ganefri.