Ratusan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Padang PKL Terpadu di Kabupaten Solok

Serahterima mahasiswa PKL Poltekkes Kemenkes Padang di Kantor Bupati Solok.(Ist)

Serahterima mahasiswa PKL Poltekkes Kemenkes Padang di Kantor Bupati Solok.(Ist)

Solok, Klikpositif – Ratusan mahasiswa dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) terpadu di dua kecamatan di wilayah Kabupaten Solok, Sumatra Barat.

Pelaksanaan PKL terpadu ditandai dengan pembukaan secara resmi di kantor Bupati Solok, Senin (14/3/2022) di Arosuka. Serahterima dilakukan Direktur Poltekkes Kemenkes, Dr. Burhan Muslim dan Kepala DPMN Kabupaten Solok, Romi Hendrawan.

Menurut Burhan Kasim, pelaksanaan PKL terpadu di wilayah Kabupaten Solok bukan kali pertama. Sebelumnya, pada tahun 2017 lalu juga sudah pernah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Padang.

“Kali ini, sebanyak 629 mahasiswa akan turun di Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok. Mahasiswa akan dibimbing 55 orang dosen,” terang Burhan.

PKL terpadu yang merupakan bagian dari implementasi tri darma perguruan itu direncanakan selama 2 minggu. Mulai dari 14 Maret – 1 April 2022.

Ia berharap, dengan kehadiran mahasiswa dan dosen di tengah masyarakat Kabupaten Solok, bisa memberikan kontribusi positif dalam memecahkan persoalan kesehatan.

“Mudah-mudahan bisa membantu pemerintah daerah dan juga masyarakat dalam memecahkan berbagai persoalan kesehatan. Terimakasih sudah menerima kami di Kabupaten Solok,” tutup Burhan.

Semtara itu, Kepala DPMN, Romi Hendrawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Solok menyambut positif kehadiran Poltekkes Kemenkes Padang yang ingin mengabdikan ilmunya di daerah.

“Salam hangat dari bupati, beliau sangat mendukung. Apalagi, persoalan kesehatan memang menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, terutama pengentasan stunting” sebut Romi.

Romi mengharapkan, kehadiran mahasiswa dan dosen kesehatan di Kabupaten Solok, bisa memberdayakan masyarakat. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan.

“Semoga perilaku dan wawasan masyarakat soal kesehatan dan gizi semakin tumbuh sehingga angka stunting semakin berkurang. Kami minta mahasiswa dan dosen bisa berbaur dengan baik dengan masyarakat Kabupaten Solok,” tutup Romi.

Exit mobile version