SAWAHLUNTO, KLIKPOSITIF — LPSE Sawahlunto meraih penghargaan National Procurement Award 2016 yang digagas oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada Kementerian/lembaga/daerah/institusi yang berprestasi dan berkontribusi dalam menciptakan inovasi di bidang pengadaan.
Ada 7 kategori dalam award ini, diantaranya komitmen 100 persen e-procrement, leadership dalam transformasi pengadaan secara elektronik, komitmen penerapan standar LPSE : 2014, inovasi LPSE, peran LPSE provinsi dan LPSE Fighting Spirit serta Rooki (pendatang baru).
Kota Sawahlunto untuk tahun 2016 ini, meraih penghargaan untuk kategori Komitmen Penerapan Standar LPSE : 2014. Penghargaan ini tidak diraih begitu saja, namun dipersiapkan secara bertahap oleh seluruh Tim Pengelola LPSE Kota Sawahlunto.
Kepala LPSE Kota Sawahlunto, Eva Ledia mengatakan, persiapan sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2014, bertepatan dengan perubahan status LPSE Sawahlunto dari Service Provider menjadi Sistem Provider. “Bisa dibilang, persiapan untuk meraih penghargaan ini telah dimulai sejak 2014, walaupun secara intensif dilakukan sejak April 2015 hingga April 2016,” jelas Eva.
Ada 17 standar LPSE : 2014 yang harus dicapai oleh LPSE Sawahlunto untuk meraih penghargaan ini. Dijelaskan Eva, standar tersebut dicapai secara bertahap sejak tahun 2014 hingga 2016. Pada tahun 2014 diraih 3 standar yaitu Standar Kebijakan Layanan, Pengorganisasian Layanan dan Pengelolaan Anggaran Layanan.
Pada tahun 2015, diraih standar Pengelolaan Aset Layanan, Pengelolaan Layanan Helpdesk dan Standar Pengelolaan Perubahan Layanan. Pada tahun 2016, diraih capaian maksimal, karena berhasil memenuhi 11 standar.
“Kami berusaha mencapai standar itu dalam 3 tahun terakhir dan tahun 2016 menjadi tahun intensif dalam upaya mencapai semua standar yang ditetapkan, hingga meraih penghargaan ini,” terang Eva.
Dalam mencapai standar, tim Pengelola LPSE kota Sawahlunto juga melakukan pembenahan infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana pendukung seperti ruang pelayanan, CCTV, perangkat pengamanan ruang server, ruang bidding dan ruang training.
Sementara terkait dengan SDM, juga diberikan manajemen training bagi trainer dan verificator serta admin system LPSE. “Kami juga sering melakukan sharing informasi dengan LPSE Kabupaten /kota lainnya di Sumatera Barat, disamping kegiatan pembinaan yang diadakan LKPP dan LPSE Provinsi,” kata Eva.
[Welly Adia]