PADANG, KLIKPOSITIF
– UPT Pusat Bahasa Universitas Andalas (Unand) akan mengadakan studi pelacakan jejak (tracer study) alumni Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Sabtu (18/9) pukul 19.00—21.00 WIB melalui aplikasi Zoom. Sesuai dengan topik, “Kata Mereka tentang Peran Bahasa Indonesia di Mancanegara”, alumni BIPA Unand akan menceritakan peran bahasa Indonesia di negara mereka.
Ketua Panitia Webinar UPT Pusat Bahasa Unand, Sulastri, mengatakan bahwa alumni BIPA Unand yang menjadi pembicara dalam kegiatan itu berasal dari Hongkong, Rumania, Thailand, dan Mesir. Pembicara lainnya ialah Kepala UPT Pusat Bahasa Unand, Sawirman, yang menjadi pengajar BIPA di Polandia dalam program SAME BIPA Dikti.
Melalui program pelacakan studi alumni, pihaknya akan bertanya langsung kepada alumni BIPA Unand dan mendengar tentang manfaat kemampuan mereka berbahasa Indonesia di negara mereka masing-masing. Misalnya, alumni BIPA di Mesir, Asmaa Sayed Abdelghany, pernah diminta bantuan sebagai penerjemah tenaga kerja wanita asal Indonesia yang bermasalah dengan hukum di negara piramid tersebut.
“Tujuan tracer study ialah mengiklankan kita di negara mereka. Apa yang kita lakukan dulu dengan mengajari mereka sekarang kita petik buahnya. Kita mencoba bagaimana alumni BIPA mengiklankan Unand, bahasa Indonesia, dan pariwisata Sumatera Barat. Mereka semacam duta dan atase yang mengiklankan kita di negara mereka secara gratis,” ujar Sulastri, Jumat (17/9).
Mengenai jumlah alumni BIPA Unand, Sulastri mengatakan bahwa pihaknya sedang menghitung hal itu dan masih menelusuri alumni melalui kegiatan survei alumni. Meskipun begitu, ia memastikan bahwa jumlah alumni tersebut sudah lebih daripada 200 orang. Mereka berasal dari Belanda, Inggris, Jerman, Australia, Iran, Mesir, Rumania, Madagaskar, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Thailand.
Sawirman kala diwawancarai menceritakan pengalamannya mengajar bahasa dan budaya Indonesia pada tiga universitas besar di Polandia (Universitas Warsawa, Nicolaus Copernicus, dan Collegium Civitas) pada 2014—2015. Ia melihat bahwa pemelajar BIPA di sana ikut melakukan penelitian tentang keindonesiaan dan mempromosikan pariwisata Indonesia.
“Salah satu Asosiasi Indonesianis di Polandia bernama SAHABAT. Layaknya Association Franco Indonesienne Pasar Malam di Perancis dan Asosiasi Indonesianis Kintari di Cekoslowakia (Praha), asosiasi SAHABAT yang pertemuan perdanannya pernah saya hadiri di KBRI Polandia. Mereka melakukan gerakan-gerakan di bidang seni (tari dan gamelan), pariwisata, dan budaya Indonesia,” tuturnya.
Ketua Asosiasi Alumni SAME BIPA Dikti, Ermyna Seri, mengapresiasi Pusat Bahasa Unand yang mengadakan kegiatan survei alumni. Menurutnya, dengan menyelenggarakan acara tersebut, Unand memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk melakukan hal yang sama.
Alumni BIPA, kata Ermyna, merupakan orang penting yang memainkan peran bahasa di mancanegara. Ia mengatakan bahwa mereka dapat menceritakan tentang Indonesia kepada masyarakat di negara mereka karena mereka tinggal di Indonesia selama belajar bahasa Indonesia.
“Mereka melakukan percepatan penyebaran bahasa Indonesia ke mancanegara. Setelah kembali, mereka menjadi corong kepentingan indonesia di negara mereka. Selain itu, mereka dapat memberikan kontribusi, misalnya bekerja sama dengan lembaga di negara mereka. Hal itu bisa dimanfaatkan oleh KBRI dan KJRI,” tutur dosen Politeknik Negeri Medan itu.
Ia menambahkan bahwa melalui peran alumni BIPA, Indonesia mendapatkan keuntungan dalam hal hubungan diplomasi, terutama diplomasi melalui bahasa. Dengan melakukan diplomasi seperti itu, Indonesia berkontribusi dalam perdamaian dunia.
Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Aminudin Aziz, juga mendukung webinar internasional yang dilakukan Pusat Bahasa Unand. Ia mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan seperti itu patut didukung untuk menjadi jalan mencapai tujuan internasionalisasi bahasa Indonesia.
Amin mengutarakan bahwa tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada Badan Bahasa ialah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipakai dalam pergaulan internasional. Badan Bahasa mewujudkannya, salah satunya, melalui program BIPA. Berbeda dengan sebelumnya, sudah dua tahun terakhir pihaknya melakukan program tersebut dengan menambah negara sasaran fasilitasi pembelajaran BIPA, pelibatan dan pemberdayaan diaspora Indonesia di luar negeri secara lebih terstruktur dan masif, serta optimalisasi pelayanan untuk lembaga perwakilan asing di Indonesia.
“Untuk melakukan itu, Badan Bahasa menjalin kerja sama dengan asosiasi profesi, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga penyedia layanan BIPA baik di dalam maupun luar negeri. Dengan cara seperti ini, setiap peluang dan potensi bisa diberdayakan secara lebih terarah dan bisa bersinergi satu sama lain. Makin banyak pihak yang bergerak bersama-sama, maka jangkauan pergerakan untuk kemajuan program BIPA pun semakin luas,” ucapnya.
Acara Webinar Tracer Studies Alumni BIPA Unand itu akan dibuka oleh Rektor Unand, Yuliandri. Kegiatan itu juga akan dihadiri oleh Atase Pendidikan Kebudayaan KBRI Kairo Mesir, Bambang Suryadi, yang juga akan memberikan sambutan.