PT Semen Padang Gelar Program Pelatihan Pengembangan Desain Tenun Minang Berbasis Digital pada Dolas Songket

PADANG, KLIKPOSITIF — Sebagai perusahaan semen yang peduli terhadap lingkungan, PT Semen Padang terus berkomitmen dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang berpedoman kepada ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan program.

Salah satu kegiatan dari TJSL perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu adalah mendukung perekebangan Songket Silungkang binaan Dolas Songket di Desa Lunto Lunto Timur, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, melalui kolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universita Andalas (Unand).

“Dukungan ini, sudah dimulai dari program pelatihan desain tenun Minang berbasis digital bersama LPPM Unand yang kami selenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Semen Padang pada Maret lalu. Kami berharap, pelatihan ini memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan Songket Sikungkang, khususnya binaan Dolas Songket,” kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT semen Padang, Iskandar Z Lubis, Rabu (15/5/2024).

Program pelatihan pengembangan desain berbasis digital itu, katanya melanjutkan, merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani pada Februari 2024 lalu. Dan menurutnya, dukungan PT Semen Padang terhadap Songket Silungkang itu, karena Songket merupakan ciri khas dari Tenun Minang yang pemasarannya tidak hanya lokal, tapi juga luar negeri.

Namun sayangnya, muatan lokal yang mugkin sudah mulai terpinggirkan ini, perlu untuk dikembangkan lagi. Maka dari itu, PT Semen Padang melalui program TJSL mencoba memberikan dukungan bagaimana Songket ini bisa dapat berkembang lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi agar produksi songket bisa lebih meningkat. “Makanya, penenun binaan Dolas Songket kami jadikan sebagai pilot projeck untuk pengembangan songket ini,” ujarnya.

Kepala Unit CSR PT Semen Padang Dedi M Siddiq menambahkan bahwa dengan adanya dukungan dari PT Semen Padang, maka diharapkan songket ini bisa akan dilihat kembali di masa yang akan datang, dan pelaku-pelaku tenun di Sumatera Barat, bisa kembali bergairah. “Itu h,arapan kami, dan harapan ini sesuai dengan arahan manajemen perusahaan, bahwa perekembangan Semen Padang juga terkait dengan perekembangan ekonomi masyarakat,” katanya. .

Sementara itu, perwakilan LPPM Unand, Prof Ratni Prima Lita saat pelatihan desain tenun digital menyampaikan bahwa LPPM Unand berterima kasih kepada PT semen Padang, karena telah dilibatkan dalam mengembangkan songket Silungkang, khususnya Dolas Songket. “Mudah-mudahan dengan menerapkan desain digital, ke depannya songket yang diproduksi oleh penenun binaan Dolas Songket ini bisa mendunia,” katanya.

Terkait pelatihan desain songket berbasis digital, guru besar Manajemen Pemasaran Unand itu menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan kemudahan bagi penenun, khususnya dalam mendesain, mengingat desain Tenun Minang ini sangat rumit dna membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiakan desainnya.
“Jadi, dengan adanya desain digital ini, maka proses desain bisa lebih cepat,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, penenun juga bisa dengan mudah memindahkan motif. Bahkan, kalau ada konsumen minta motif yang khusus, dengan desain digital ini akan bisa dipenuhi. “Desain digital ini akan membuat variasi motif Dolas Songket lebih banyak, kemudian bisa menghasilkan produk yang lebih unik dan bisa masuk ke pasar yang premium,” tuturnya.

Owner Dolas Singket Anita Dona Sari mengatakan, pihaknya bersyukur para penenunnya diberikan kesempatan oleh PT Semen Padang untuk mengikuti pelatihan desain tenun digital. Ada 8 penenun yang ikut pelatihan ini. Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini, maka Dolas Songket akan bisa memproduksi berbagai bentuk motif dan yang pengerjaannya cukup mudah dan cepat.

“Benar yang disampaikan pihak Unand, kalau membuat desain motif itu rumit. Bahkan dengan cara manual, membutuhkan waktu 3 hari untuk membuatnya. Nah, kalau desain digital ini, bisa selesai dalam 2-3 jam. Makanya pelatihan ini sangat menguntungkan bagi kami. Terima kasih Semen Padang yang telah membantu kami dalam mengembangkan songket,” pungkas Dona.(*)

Exit mobile version