PADANG, KLIKPOSITIF
– Dosen Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP) Yuli Yetri, mendapat anugerah sebagai guru besar pertama di Politeknik se-Sumatera. Tentunya, anugerah tersebut akan menjadi motifasi bagi seluruh civitas akademika PNP.
“Alhamdulillah, PNP mendapat anugrah. Dimna, salah seorang dosen kita, Ibu Yuli Yetri, berhasil meraih Guru Besar atau Profesor. Dan ini, merupakan guru besar pertama di PNP dan di politeknik di Sumatera,” kata Direktur PNP Surfa Yondi saat acara Wisuda PNP ke-59, Sabtu (13/3/2021)
Surfa menyebut, dalam waktu dekat ini, PNP akan segera mengukuhkan Yuli Yetri sebagai profeser di PNP. Untuk itu, atas nama pimpinan dan segenap civitas akademika PNP, Ia pun mengucapkan selamat kepada Yuli Yetri.
“Semoga capaian Ibu Prof.Dr.Dra, Yuli Yetri, MSi ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kepada Politeknik Negeri Padang dan juga dapat memotivasi staf pengajar lainnya untuk segera mengajukan Guru Besar,” ujarnya.
Selain anugerah guru besar, Surfa Yondri juga mengucapkan terimakasih kepada suluruh civitas akademi atas prestasi- prestasi yang diterimka PNP Di antaranya, PNP mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Terbaik Terbaik III PTN (satker) pengguna Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kemudian, PNP pada tahun 2021 ini juga mendapatkan izin untuk pelaksanaan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Kabupaten Tanah Datar dengan Program Studi D3 Teknolodi Sipil dan D3 Sistem Informasi.
“Selain Tanah Datar, PNP juga dapat izin pelaksanaan PSDKU di Kampus Pelalawan dengan Program Studi D3 Manajemen Informatikan dan D3 Teknologi Listrik,” bebernya.
Wisuda PNP ke-59
Wisuda ke-59 PNP itu digelar secara virtual melalui aplikasi zoom dan dihadiri secara fisik oleh sejumlah perwakilan mahasiswa yang diwisuda, termasuk mahasiswa yang berasal dari progam Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
Tidak hanya itu. Bahkan, dari beberapa wisudawan dan wisudawati itu, juga terdapat tiga orang mahasiswa Teknik Sipil yang magang selama satu tahun di Jepang. “Jadi, dari mahasiswa yang diwusda ini, ada tiga orang yang sebelumnya magang di Jepang,” ungkap Surfa Yondri.
Mereka yang magang di Jepang itu, lanjutnya, merupakan program kerjasama kolaborasi industri dan perguruan tinggi Internship di Perusahaan Irukon Kogyo yang difasilitasi oleh International Person Exchange Support Accociation (IPESA) Tokyo Japan.
Ketiganya, adalah Muhammad Fadli, Reidhika Egy Pradana dan Ronald L Pigome. Dan berkat sikap, perilaku dan skill yang mereka punya, mereka juga ditawarkan untuk kembali bekerja di Jepang setelah menamatkan perkuliahan di PNP ini.
“Saya berharap, program magang ke Jepang ini, juga dapat memotivasi mahasiswa PNP lainnya. Jadi, selamat bagi ketiga mahasiswa yang mendapat tawaran bekerja di Jepang,” bebernya.
Surfa Yondri juga menyampaikan dengan adanya acara wisuda ini, maka secara keseluruhan jumlah alumni PNP hingga kini mencapai 21.952 orang. Dan berdasarkan tracer study dan komunikasi yang dilakukan PNP, diketahui bahwa para alumni telah tersebar di berbagai instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta nasional dan internasional.
Untuk itu, kepada wisudawan/wati, dirinya menyampaikan bahwa atas nama pimpinan dan civitas akademika PNP, mengucapkan selamat atas kesuksesan Saudara menyelesaikan pendidikan di PNP. Semoga para wisudawan/wati PNP hari ini, sukses ketika berkiprah di masyarkat.
“Masyarakat menunggu kiprah Saudara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka melalui transfer teknologi kepada masyarakat, menjadi contoh bagi masyarakat serta mampu menggerakkan potensi yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
“Kiprah saudara sebagai alumni PNP akan membawa dampak terhadap citra PNP di kalangan stakeholder. Teruslah berbuat nyata di masyarakat serta jalinlah networking sesama alumni. Alumni dengan peran yang dijalankannya merupakan salah satu indikator kinerja utama penyelenggaraan pendidikan di Politeknik,” imbuhnya.
Kepada orangtua wisudawan/wati, Ia pun kami mengucapkan selamat atas keberhasilan putra-putrinya dan terima kasih telah mempercayakan Politeknik Negeri Padang sebagai tempat pendidikan putra-putrinya.
“Kami menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama proses pendidikan di Politeknik Negeri Padang dan kami juga terbuka menerima masukan masukan membangun dari orang tua mahasiswa demi perbaikan proses pendidikan yang ada di kampus yang kita cintai ini,” tuturnya.
Di sisi lain, Surfa Yondri juga menyebut bahwa pandemi Covid-19 saat ini, justru membuktikan bahwa penguasaan teknologi komunikasi menjadi salah satu kompetensi utama di era saat ini. Pekerjaan bisa dilaksanakan dimana dan kapan saja sebagaimana Revolusi Industri 4.0.
Sebagai seorang lulusan perguruan tinggi, Ia pun berharap kepada para wisawan/wati untuk harus melihat suatu tantangan sebagai suatu peluang. Jadilah sumber daya manusia yang memiliki competitive advantage (keunggulan bersaing).
Diantaranya, memiliki SDM yang adaptif, fleksibel, kreatif, innovatif, menguasai IT, menguasai Bahasa Internasional, komunikatif, punya sikap leadership yang tinggi, kritis dan punya kemampuan high order thinking.
“Dengan demikian masyarakat akan semakin merasakan keberadaan Politeknik Negeri Padang sebagai Perguruan Tinggi yang berperan aktif dalam membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Ia pun menyadari bahwa dampak Covid-19, perubahan lingkungan yang sangat dinamis tentu saja harus disikapi dengan tepat. Perubahan pola pembelajaran dari luring menjadi daring dan sekarang secara blended learning, pastinya akan mempengaruhi proses pembeajaran yang dilaksanakan.
Meskipun banyak kendala, tetapi Ia yakin tidak akan mengurangi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang lulusan PNP. Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan Sasaran Mutu yang telah ditetapkan bersama, Ia pun yakin bahwa mutu pendidikan yang ada di PNP tetap terjaga di tengah proses belajar pada saat pandemi Covid-19 saat ini.
“Kami sudah mensosialisakan dan menyepakati Indikatur Kinerja Utama PNP yang harus kita capai pada tahun 2021 ini. Dua diantaranya, adalah masa tunggu alumni dan kerjasama dengan dunia industri,” katanya.
“Masa tunggu berkaitan dengan lamanya seorang ulusan diterima pada pekerjaan pertama. Untuk itu kami berharap para alumni dan wisudawan pada hari ini dapat untuk menyampaikan informasi kepada kampus apabila telah diterima bekerja,” pungkas Surfa Yondri(*)