PADANG, KLIKPOSITIF – Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Ganefri menyebut kampus harus bisa mencari pemasukan lain dari pengembangan usaha atau bisnis yang ada di lingkungan kampus untuk memenuhi biaya operasional.
Hal itu di ungkapkan saat meresmikan UNP Mart di kampus III UNP di kawasan Gadut, Kota Padang, Senin 20 Mei 2024.
“UNP Mart salah satu upaya kita meningkatkan income generating universitas. Berbagai jenis usaha dilaksanakan sesuai dengan core bisnisnya. Jadi ini nantinya juga bisa sebagai tempat magang bagi mahasiswa ekonomi, manajemen dan lainnya dari grand opening ini,” katanya usai membuka secara resmi.
Ia mengatakan, sebaiknya PTN BH mengembangkan usaha yang berhubungan dengan kampus, bukan menaikkan UKT.
“PTN BH seharusnya tak berpikir soal menaikkan UKT, namun menurunkan UKT karena di berikan kebebasan dalam mengembangkan usaha,” jelasnya.
UNP saat ini memiliki beragam unit usaha, diantaranya hotel, pabrik alat-alat pendidikan di Batam, aset yang di berdayakan, seperti auditorium, kolam renang, dll.
“Setahun kita memperoleh Rp200 miliar keuntungan dari unit usaha yang kita jalankan dan kembangkan. Alhamdulillah hal itu bisa membantu biaya operasional kampus. Nilai segitu jika di bebankan kepada mahasiswa akan sangat berat,” jelasnya.
Pendirian UNP Mart dibiayai oleh dana PTN BH dengan biaya sebesar Rp1.2 miliar. Pembangunan di bawah Rp5 miliar tak perlu izin, namun hanya melaporkan ke Kementerian.
“Badan pengembangan usaha melakukan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan pemasukan. Selain itu, UNP Mart juga bisa dimanfaatkan oleh anak-anak asrama yang tinggal di kampus ini kurang lebih 300 orang,” paparnya.
Ia menuturkan, semua omset masuk ke penerimaan UNP dan nanti di kembalikan untuk pengembangan usaha itu.
“Selain mengembangkan usaha secara nyata, UNP juga mengembangkan usaha di bidang digital, dimana UNP memiliki mall dalam bentuk digital, sehingga transaksi bisa di laksanakan semuanya di sana,” paparnya.
UNP Mart sendiri berlokasi di kawasan kampus III UNP di Gadut Padang. Konsepnya menyediakan kebutuhan harian. Nantinya minimarket itu juga akan dikembangkan dengan tempat “nongkrong” dan warung kopi agar bisa di manfaatkan mahasiswa asrama untuk belajar atau diskusi.