PLN UIW Sumbar Tambah Pengetahuan Awak Media Seputar Kelistrikan

Tanpa media tak ada pemberitaan soal PLN, baik soal kontribusi dan kiprah PLN di tengah-tengah masyarakat

(KLIKPOSITIF/Fitria Marlina)

Hayati Motor Padang

MANINJAU, KLIKPOSITIF – PLNUnit Induk Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan press gathering PLN Sumbar Sahabat Media di Nuansa Maninjau, Kamis-Jumat (8-9) Agustus 2019. Kegiatan dua hari ini menghadirkan puluhan media yang ada di Sumatera Barat.

Hadir dalam kegiatan itu Manajer Komunikasi PLN Sumbar Remialis, Manajer Mutu Sistem Distribusi Hendriyansyah dan pihak dari Niaga Afriman dan staf komunikasi PLN Sumbar.

Manager komunikasi Remialis mengatakan media merupakan partner PLN hingga hari ini. “Tanpa media tak ada pemberitaan soal PLN, baik soal kontribusi dan kiprah PLN di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ada informasi yang lebih baik ke masyarakat soal PLN dan mencerahkan masyarakat soal seluk-beluk PLN,” katanya saat membuka kegiatan ini.

Ia berharap dengan adanya pertemuan ini, ada kerjasama yang lebih baik yang terjalin dengan rekan-rekan media. “Dengan pertemuan ini, harapannya terjalin lebih baik dan bisa menyampaikan informasi positif kepada pelanggan dan stakeholder PLN. Selain itu, kegiatan ini melihat potensi bisnis secara nyata diantaranya produksi listrik dari hulu hingga sampai ke masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menyampaikan perkembangan niaga PLN sekaligus kunjungan ke PLTA Maninjau,” harapnya.

Pada hari pertama, awak media disajikan dengan materi sistem distribusi dan tenaga listrik mulai dari produksi hingga bisa dinikmati masyarakat. Kemudian juga ada pemaparan materi yang soal perniagaan listrik hingga bisa dinikmati oleh pelanggan.

Manajer Mutu Sistem Distribusi Hendriyansyah sebagai pemateri pertama dalam kegiatan itu mengungkapkan bahwa 90 persen instalasi PLN ada di luar (masyarakat). “Sehingga tidak akan ada kalimat bohong yang menyatakan bahwa sistem ini akan terganggu hanya gara-gara pohon. Itu benar adanya. Dan itu terjadi di lapangan,” katanya.

Ia mengatakan dengan instalasi listrik yang berada di tengah-tengah masyarakat, maka potensi gangguan terbesar juga berasal dari sekitaran itu, seperti pohon dan binatang.

“Hal itu bisa kita lihat dari data bulanan yang kita kumpulkan, bahwa gangguan terbesar itu ada pada pohon dan binatang. Untuk pohon itu terjadi sebesar 35 persen dan binatang sebesar 31 persen. Sedangkan untuk gangguan lainnya yang berasal dari komponen dan peralatan masing-masingnya hanya 12 persen dan 7 persen. Sedangkan sisanya disebabkan oleh faktor lainnya,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, ia juga mengungkapkan bahwa PLN juga terus meningkatkan performa terhadap pelanggan dengan melakukan penekanan-penekanan terhadapa gangguan listrik.

“Ada berbagai cara yang kita lakukan dalam menekan hal itu, diantaranya dengan berdasarkan kepada berapa kali padam dan lama padam,” tuturnya.

Untuk kali padam(Saifi), PLN memiliki program dengan nama Zero Down Time (ZDT), GFF (Green For Feeder), Crown (Corective right of way maintenance) dan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan).

Sedangkan untuk lama padam(Saidi), hal yang dilakukan yakni UGB (Unit Gardu Bergerak), UCKB (Unit Kubikel Bergerak), dan pembatasan lama padam untuk pekerjaan pemeliharaan.

“Dengan adanya upaya penekanan ini, kita berharap permasalahan yang dihadapi pelanggan bisa diatasi dengan baik dan cepat,” jelasnya.

Disisi lain, PLN dalam menjalankan bisnisnya juga didukung oleh berbagai pembangkit yang ada di seluruh wilayah Sumbar, termasuk di Mentawai.

“Untuk di Mentawai, pembangkit yang kita gunakan yakni pembangkit diesel (PLTD) yang ada di masing-masing kepulauan. Untuk wilayah ini, kita tidak hitung bisnis. Namun kita tetap akan menambah pembangkit lebih banyak disana,” jelasnya.

Dalam pemaparan yang berlangsung kurang lebih 1 jam itu, juga berlangsung diskusi dan pembagian door prize bagi peserta.

[Fitria Marlina]

Exit mobile version