PLN Sumbar Tingkatkan Elektrifikasi Kelistrikan di Mentawai

Saat ini tingkat elektrifikasi di Kepulauan Mentawai baru mencapai 27,43 persen sedangkan rasio desa berlistrik baru mencapai 36,69 persen,

Logo PLN

Logo PLN (Klikposotif/ Eko Fajri)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF — PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Barat akan melakukan peningkatan rasio elektrifikasi di Kepulauan Mentawai pada tahun 2017 untuk mengejar target 100 persen elektrifkasi pada tahun 2019.

“Saat ini tingkat elektrifikasi di Kepulauan Mentawai baru mencapai 27,43 persen sedangkan rasio desa berlistrik baru mencapai 36,69 persen,” kata Manager Bidang Perencanaan PLN Wilayah Sumbar Nur Yaswin di Padang, Rabu (14/12)

Ia menjelaskan, saat ini di Kepulauan Mentawai sendiri telah berdiri empat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), bahkab satu unit PLTD tersebut bisa mengahasilkan daya 2x 100 megawatt.

“Selama ini yang menjadi persoalan adalah masih rendahnya minat masyarakat setempat untuk menggunakan fasilitas listrik,” jelasnya.

Namun demikian, saat ini PLN juga mengakui terkendala peningkatan elektrifikasi terjadi karena minimnya masyarakat yang akan menggunakan layanan listrik. Padahal mesin yang ada disana telah siap beroperasi namun minim pelanggan.

“Kita akui proposal untuk memasukkan jaringan memang ada namun jumlahnya masih sedikit, minimal kita butuh 50 rumah untuk menggerakkan satu unit mesin tersebut,”katanya.

Sementara General Manager (GM) PT PLN Wilayah Sumbar Bambang Yusuf mengakui Kepulauan Mentawai agak tertinggal dari wilayah di Sumbar dalam rasio elektrifikasi yang diakibatkan karena persoalan geografis.

“Kita sudah melakukan diskusi dengan pemda setempat terkait persoalan ini,”katanya.

Ia menjelaskan penyebab minimnya masyarakat yang menggunakan listrik adalah tingginya biaya penyambungan dari jaringan ke instalasi rumah penduduk.

“Kalau seandainya pemerintah setempat bisa mencarikan solusi terkait dalam hal ini tentu tingkat elektrifikasi di Kepulauan Mentawai bisa meningkat,”katanya.

Dia mengungkapkan dahulu memang ada pelayanan penyambungan secara gratis melalui dana penyertaan modal negara. Namun saat ini program tersebut tidak lagi disertakan dengan pemberian hibah dari PLN kepada masyarakat.

“Solusinya memang harus ada kerjasama pemda setempat untuk memberikan fasilitas penyambungan instalasi baru kepada masyarakat,”katanya. (*)

Exit mobile version