KLIKPOSITIF – PT PLN (Persero) Sektor Ombilin sukses mengubah limbah menjadi lahan bisnis baru. Hal tersebut dapat terwujud berkat keberhasilan PT Kunango Jantan memanfaatkan limbah FABA PLTU Ombilin menjadi beragam produk bermutu seperti batako, bata ringan, paving block, dll. Sebagai ungkapan rasa syukur atas pemanfaatan limbah tersebut, PLN Sektor mengadakan santunan kepada anak yatim pada Senin (18/12) lalu.
Dalam acara yang digelar bersamaan dengan Apel Siaga Kesiapan Pengamanan Kelistrikan Natal dan Tahun Baru 2018, Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan PT Kunango Jantan memanfaatkan limbah FABA PLTU Ombilin. Beliau juga menyempatkan datang ke PT Kunango Jantan dan melihat langsung proses produksi FABA disana. Wiluyo berharap, pemanfaatan FABA ini berdampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Sawahlunto.
“Kami berusaha untuk menggerakkan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan FABA sebagai bahan baku produksi barang lain seperti pabrik batako, dan sejenisnya. Hal tersebut akan sangat bermanfaat tidak hanya untuk mengatasi permasalahan penumpukan FABA, namun juga untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan kondusif. Bahkan kedepannya pemanfaatan FABA diharapkan dapat dikelola dalam sebuah program CSR berkesinambungan,” ujar Manager PLN Sektor Ombilin, Dinda Alamsyah.
Dengan bermodalkan izin pemanfaatan, yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) pada 11 Desember 2017 lalu, PT Kunango Jantan langsung memproduksi produk-produk tersebut.
FABA PLTU Ombilin, digunakan PT Kunango Jantan untuk melakukan substitusi penggunaan semen dan pasir, sehingga biaya produksi menjadi lebih murah. Dengan pemanfaatan demikian, maka dapat membuktikan bahwa FABA PLTU Ombilin diolah menjadi produk-produk yang bermanfaat. Selain itu, limbah juga bisa menjadi primadona yang dilirik produsen lain pengguna FABA dalam mengolah bahan baku operasional produksinya.
PLTU Ombilin sendiri, merupakan pembangkit PLN berkapasitas 2 x 100 MW yang berada di bawah pengelolaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan yang mendapat penilaian kinerja lingkungan PROPER HITAM pada tahun 2014 lalu. Salah satu penyebabnya, belum adanya tempat pembuangan limbah Fly Ash & Bottom Ash (FABA). Sedangkan, FABA yang dihasilkan dalam satu hari dapat mencapai 300 ton. Keadaan yang demikian, menyebabkan FABA menggunung dan memunculkan masalah lain termasuk gangguan pada operasional pembangkitan listrik.
Manajemen PLN Sektor Pembangkitan dan Pengendalian Pembangkitan Ombilin, terus berinovasi dalam menanggulangi LIMBAH ini. Terbukti, berbagai karya inovasi penanggulangan FABA terus dikembangkan dengan serius. Sebut saja, PUSAKO (Pupuk Silika Abu Kota Sawahlunto) yang meraih Juara II Inovasi Tingkat Nasional 2017, Alfathco (Alumunium Ferri Sulfat sebagai Coagulant) meraih Juara I Inovasi Tingkat Nasional 2016 dan masih banyak lagi penghargaan lainnya.
PLN berharap ke depannya, dapat selalu menelurkan hal-hal positif sehingga memberikan dampak yang besar pada masyarakat tidak hanya dapat produksi listrik tapi juga pada pemanfaatan limbah sisa memproduksi listrik.(Rilis)
