KLIKPOSITIF – Potensi pisang Indonesia untuk diekspor ini juga membuat Balibangtan melalui Balitbu Tropika berambisi terus mengembangkan kualitas dan jenis pisang unggulan.
Salah satu inovasi dilakukan melalui convensional breeding, yang berhasil membuat varietas pisang INA 03 yang tahan penyakit layu fusarium.
“Produk turunan pisang masih banyak yang belum kita eksplor agar memberi nilai tambah,” tutur Fadjry.
Pengembangan buah pisang ini selaras dengan salah satu program Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2020-2024, untuk membuat kampung hortikultura (buah dan sayur) untuk menambah kesejahteraan petani.
“Kampung buah adalah pengembangan komoditas buah-buah dalam wilayah administrasi terfokus dalam 1 desa. Luasannya minimal 10 hektare per desa. Buah yang kita kembangkan adalah buah yang cocok yang sesuai dengan agroekosistem di desa tersebut,” timpal Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman.
Menurut Liferdi, pihaknya akan mengalokasikan anggaran pembiayaan apabila masyarakat betul-betul serius dan antusias untuk melaksanakan kampung buah tersebut. Selain itu harus ada dukungan dan komitmen tinggi dari pemerintah daerah setempat.
Salah satu contoh kisah sukses kampung buah adalah Kampung pisang berbasis korporasi di Tanggamus, Lampung yang dikembangkan 2017 dengan mengandeng PT Great Giant Pineapple (GGP).
Awalnya, kampung pisang ini hanya seluas 10 hektare, sekarang sudah berkembang hampir 400 hektare dan dikelola oleh 800 petani. Kampung pisang ini bisa berkembang karena konsep korporasi dengan mengandeng mitra industri.