Perut Buncit Masih Menjadi Masalah Anda, Kenali Sejumlah Pemicunya

Faktor stres mampu menyebabkan berat badan naik sehingga menyebabkan penumpukkan lemak di perut

ilustrasi

ilustrasi (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Kelebihan lemat pada perut sering membuat banyak orang menjadi kurang percaya diri. Selain masalah penampilan, kondisi ini ternyata juga tidak menguntungkan bagi kesehatan.

Untuk bisa mengatasi masalah ini yang paling penting diketahui adalah penyebabnya. Berikut ini sejumlah faktor yang bisa menjadi pemicu kondisi perut buncit:

Konsumsi alkohol

Perut buncit bisa muncul akibat konsumsi alkohol. Pasalnya, alkohol mampu meningkatkan jumlah lemak pada perut. Dilansir dari jurnal Current Obesity Reports, ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, alkohol ternyata meningkatkan kalori makanan yang Anda konsumsi sebelum atau saat Anda meminumnya. Kedua, alkohol terbukti menurunkan hormon glucagon-like peptide 1 (GLP-1) dan hormon leptin. Rendahnya kedua hormon ini membuat tubuh mudah lapar. Selain itu, konsumsi alkohol akan meningkatkan asupan glukosa sehingga akan menumpuk lemak di dalam perut.

Kurang tidur

Memiliki waktu tidur yang cukup adalah salah satu hal penting yang dapat memengaruhi kesehatan. Banyak penelitian menemukan bahwa kurang tidur mampu meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Hal ini tentu berpengaruh pada penumpukan lemak visceral. Jika tidur kurang dari enam jam setiap malam, Anda lebih berisiko memiliki perut buncit karena penumpukan lemak. Selain itu, kurang tidur memicu hormon ghrelin dan menurunkan hormon leptin. Hal ini membuat Anda cepat lapar dan ingin makan terus-menerus.

Hormon

Tubuh pria dan wanita memiliki tempat penyimpanan lemak utama yang berbeda.Hormon estrogen pada wanita membantu menyebarkan lemak di bagian pinggul, bokong, dan paha. Sementara itu, hormon testosteron pada pria bisa menyebabkan penumpukan lemak ke bagian tubuh yang berbeda dari wanita. Penumpukan lemak ini mengelilingi organ tubuh di bagian perut atau lemak visceral. Lemak inilah yang membuat pria lebih rentan mengalami perut buncit.

Usia

Seiring bertambahnya usia, pria lebih rentan memiliki perut buncit pada usia lebih dari 40 tahun.Pasalnya, berkurangnya hormon testosteron pada pria menyebakan lemak berlebih di tubuh lebih mudah tersimpan dan menumpuk menjadi lemak visceral. Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh pun akan menurun sehingga mengurangi kemampuan sel-sel organ tubuh dalam menyimpan lemak. Akibatnya, kelebihan asupan lemak akan langsung disimpan di bagian perut yang mana menyebabkan perut buncit.

Stres

Stres juga menjadi penyebab perut buncit. Faktor stres mampu menyebabkan berat badan naik sehingga menyebabkan penumpukkan lemak di perut. Saat mengalami stres, kadar hormon kortisol meningkat. Hormon ini meningkatkan nafsu makan, terutama konsumsi makanan manis, tinggi kalori, dan tinggi lemak.Karena tingginya nafsu makan, Anda terus menambah asupan kalori dari makanan berlemak. Kalori yang berlebih akan menyebabkan penumpukan lemak di perut. Selain itu, menurut studi dalam jurnal Obesity hormon kortisol alias hormon stres bisa meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh dan melebarkan ukuran sel lemak.Inilah mengapa tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh erat kaitannya dengan meningkatnya lemak perut.

Malas berolahraga

Malas olahraga adalah masalah utama yang menjadi penyebab perut buncit.Jika jarang bergerak dan berolahraga, lemak dari makanan yang Anda makan tidak akan terbakar, lemak tertimbun di satu bagian saja yaitu perut.Lemak visceral sangat mudah terbakar selama melakukan aktivitas fisik. Olahraga aerobik terbukti membantu membakar lemak perut dengan efektif.Jadi, Anda bisa memulai olahraga aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, senam aerobik, zumba, dan jogging. Selain itu, latihan kekuatatan otot penting untuk membentuk massa otot yang mengendur karena efek penuaan. Massa otot membantu menjaga metabolisme sehingga mencegah perut buncit.

Exit mobile version