Perpusnas Gelar Bimtek SPPTIK di Padang, Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

PADANG, KLIKPOSITIF — Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional DR Upriadi resmi menutup pelaksanaan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan – Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPPTIK).

Bimtek berlangsung sejak 10 Mei hingga 14 Mei 2022 di Zuri Premiere Hotel Padang.

Upriadi mengatakan, Bimtek SPPTIK merupakan bagian dari Kegiatan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

“Saya percaya bahwa para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di tempat kerja masing-masing sebagai salah satu bagian dari Transfer Knowledge,” katanya.

Ia melanjutkan, hal itu sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dimana Perpustakaan ditetapkan sebagai urusan wajib non pelayanan dasar, untuk menyediakan layanan perpustakaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta kebutuhan masyarakat.

Perpustakaan Nasional RI, lanjutnya, terus menggerakkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Salah satu tahapan dari program tersebut adalah Bimtek SPP TIK ini.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan dan peran serta masyarakat agar dalam memberikan layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat, memberikan inovasi layanan dengan melibatkan masyarakat dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat.

Ia melanjutkan, pelaksanaan kegiatan di tahun 2022 ditujukan kepada 136 Kabupaten/ Kota, 96 Desa di 34 provinsi.

“Sasaran pokok dari kegiatan ini adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, penyelenggaraan dan pengawasan untuk peningkatan kapabilitas pengelola perpustakaan agar mampu memahami kebutuhan dan memberikan layanan yang sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat,” katanya.

Sedangkan yang menjadi sasaran khusus dari kegiatan Bimtek SPPTIK ini adalah pengelola perpustakaan umum daerah kabupaten/kota dan pengelola perpustakaan desa.

“Harapan terbesar adalah, setelah Bimtek ini, peran perpustakaan umum terus menguat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, melalui peningkatan kemampuan literasi, yang meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi,” kata dia.

Perpustakaan yang dikelola diharapkan dapat membantu capaian pembangunan nasional terutama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.

Perpustakaan dapat berkontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan dengan menyediakan akses informasi baik buku cetak atau digital dan kegiatan-kegiatan pemberdayaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Di samping itu, setelah mendapatkan Bimtek ini, diharapkan dapat mewujudkan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, dan kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan untuk melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Azasi Manusia,” katanya.

Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar Novrial mengapresiasi segenap peserta dan meminta agar bersama-sama mendorong minat baca masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan perubahan inovasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bertujuan untuk penguatan literasi masyarakat dan pemerataan informasi, untuk peningkatan kesejahteraan.

“Definisi dari Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan Perpustakaan yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan untuk berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia,” katanya.

Exit mobile version