Perludem, AJI Padang dan AMSI Sumatera Barat Gelar Pelatihan Jurnalistik Siap Hadapi Pemilu 2024

Hayati Motor Padang

PADANG, KLIKPOSITIF — Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang dan Asosiasi Media Siber (AMSI) Sumatera Barat menggelar Pelatihan Jurnalistik  untuk informasi Pemilu 2024 yang sehat, berimbang dan inklusif.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, 15 hingga 17 November 2022 di Hotel Emersia, Batusangkar, Tanah Datar.

Diikuti 15 jurnalis yang berasal dari 15 media berbagai platform di Sumatera Barat, pelatihan tersebut terdiri atas tujuh sesi materi.

Pelatihan hari pertama diawali dengan seminar Prinsip Demokrasi dan Pemilu di Indonesia dan Tantangannya di Pemilu 2024, dengan pembicara pengamat pemilu dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Didik Supriyanto.

Kemudian di hari kedua peserta diberikan materi sistem Pemilu dan penerapannya di Indonesia, aktor Pemilu dan dinamikanya di Indonesia dan materi manajemen Pemilu 2024.

Pada hari ketiga juga ada tiga materi yaitu, sistem penegakan hukum Pemilu di Indonesia, Tantangan dan Isu Krusial di Pemilu 2024 dan materi jurnalisme, berita, dan Pemilu: bagaimana di Pemilu 2024?.

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, selama ini dalam proses Pemilu di Indonesia hanya bicara soal calon yang akan bertarung.
Padahal, proses tahapan Pemilu yang sedang berjalan juga perlu untuk diketahui oleh masyarakat.

Lanjut dia, setiap tahapan Pemilu itu krusial untuk disampaikan kepada publik, misalnya tahap verifikasi partai politik yang sedang berjalan.

“Selama ini kan kita bicara Pemilu di media lebih banyak soal kompetisinya, siapa calonnya. Padahal publik perlu tahu detail setiap tahapan,” jelasnya.

Lalu, Nisa mencontohkan, seperti sekarang verifikasi faktual, publik perlu tahu apakah partai itu betul-betul menyerahkan data nama anggotanya dengan benar. “Termasuk juga mendapatkan detail informasi kalau ada partai politik menyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU, itu kurangnya dimana, jumlahnya berapa. Menurut saya publik perlu tahu itu, ini data publik harus tahu,” terangnya.

Sehingga, nantinya media tidak hanya memberitakan tentang Pemilu saja tetapi sampai ke tahap proses. “Kami berharap teman-teman jurnalis bisa menggali isu krusial di setiap tahapan Pemilu,” tuturnya.

Selain itu, dia juga berharap dengan diadakannya kegiatan ini, jurnalis dapat memberitakan secara komprehensif tentang Pemilu 2024, supaya publik mendapatkan berita yang valid. Jadi tidak ada ruang berita bohong atau hoaks serta diskomunikasi.

Kemudian, Ketua AJI Padang Aidil Ichlas menjelaskan, kegiatan yang diadakan Perludem ini penting bagi jurnalis, khususnya di Sumatera Barat. Materi yang didapat para jurnalis nantinya bisa diterapkan menghadapi Pemilu 2024.

“Saya yakin pelatihan ini akan membuka cakrawala jurnalis yang ada di Sumatera Barat dalam meliput isu Pemilu, sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Perludem tadi,” katanya.

“Bicara isu Pemilu tidak hanya soal siapa calon yang bakal maju, tetapi bisa juga perihal suara kaum marjinal yang hak-haknya tidak diakomodir dalam penyelenggaraan pesta demokrasi,” terang Aidil.

Selanjutnya, menurut Aidil, perhelatan pesta Demokrasi pada 2024 akan menjadi pertarungan yang sangat besar. Jurnalis pada tahun itu tidak hanya bertarung dalam memperoleh berita tetapi juga menghadapi misinformasi dan hoaks yang mudah meluas.

“Jika berkaca pada Pemilu 2019, banyak hoaks atau berita bohong yang bertebaran. Bahkan ada yang sampai terpecah belah pasca Pemilu tersebut,” ujarnya.

“Mungkin di Pemilu 2024 akan ada dua kubu lagi atau bisa tiga yang membuat penyebaran berita hoaks akan semakin masif. Oleh karena itu menurut saya, tantangan jurnalis pada Pemilu 2024 akan lebih besar lagi,” ungkapnya.

Selain itu, tantangan dari jurnalis ialah melawan intervensi dari pemilik media yang terlibat dalam pertarungan politik.

Berdasarkan catatan AJI, pada 2014 ada tiga media yang diintervensi habis-habisan oleh pemiliknya, sehingga berdampak kepada pemberitaannya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumatera Barat Alni menyampaikan, peraturan Bawaslu yang baru saja disahkan tentang Pengawasan Pemilu, satu di antaranya berisikan tentang peran media dalam proses pengawasan Pemilu.

“Jadi sangat penting peran media dalam proses pengawasan Pemilu, terutama pada tahun 2024 mendatang,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version