Perdana, April 2022 Kapal dari Teluk Tapang Siap Berlayar Menuju China

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF- Untuk pertama kalinya April 2022 kapal dari Pelabuhan Teluk Tapang Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Sumbar akan berlayar menuju China dengan membawa biji besi.

“Izin operasinya sudah kita peroleh dari Kementerian Perhubungan pada 2017. Kapal sudah mulai bersandar di Teluk Tapang yakni kapal berbendera China, pada awal Februari kemarin milik PT Gamindra Mitra Kesuma,” terang Kasi Lalu Lintas dan Usaha Kepelabuhan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas (KSOP) Pelabuhan Teluk Bayur, Joni Akhiar beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, kondisi akses jalan darat menuju dermaga Teluk Tapang belum selesai. Hingga kini akses jalan tersebut membutuhkan 42 KM jalan darat dari jalan utama, jalan nasional. Sementara yang sudah selesai baru sekitar 23 KM.

“Saat ini untuk mengakses pelabuhan tersebut lebih efisien lewat jalur laut dari Air Bangis. Kami berharap seiring dengan beroperasi penuh Teluk Tapang, akses jalan, sudah selesai. Pelabuhan ini sudah bisa dimaksimalkan,” jelas dia.

Meski demikian, operasional pelabuhan tetap berjalan. Terutama menerima kapal-kapal perintis yang harus singgah. Seperti kapala Sabuk Nusantara yang datang secara berkala.

Keberadaan Pelabuhan Teluk Tapang, sangat membantu distribusi hasil perkebunan dan pertambangan yang ada di wilayah Pasaman Barat. Lokasinya yang tidak jauh dari Mandailing Natal, Sumatera Utara, dapat memanfaatkan pelabuhan ini untuk distribusi hasil bumi.

Menurutnya pengoperasian pelabuhan itu memang sangat ditunggu oleh pelaku usaha tambang, maupun bagi pengusaha ekspor impor, dan pengusaha komoditi lainnya.

Bahkan, sejak 4 bulan lalu, perusahaan tambang PT Gamindra Mitra Kesuma sudah mulai berproduksi berupa bijih besi. Lokasi tambangnya ada di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasbar.

Kelvin dari PT Gamindra mengatakan, Gamindra sudah mengantongi IUP Operasi Produksi No 188.45/708/BUP-PASBAR/2013. Wilayah IUP seluas 163,30 Ha dan Izin Usaha Pertambangannya sudah dinyatakan CnC.

Artinya, IUP yang status izinnya sudah benar, tidak menyalahi aturan dan wilayah izin usaha pertambangannya tidak tumpang-tindih dengan perusahaan/IUP lain dan kawasan konservasi alam.

Kelvin yang didampingi Bambang Budiantoro, serta Joni Akhiar dari KSOP Kelas II Teluk Bayur mengatakan, pihaknya pada Desember 2021 lalu sudah mendatangkan beberapa alat berat dengan kapal tongkang, namun belum bisa sandar di Pelabuhan Teluk Tapang.

“Jadi kita unloading (bongkar muat) alat berat sekitar jarak 2 km dari dermaga. Itu awalnya. Kemudian, pada 12 Februari 2022, kita sudah bisa sandar di Pelabuhan dengan mulus, untuk bongkar muat mesin-mesin pertambangan,” ujarnya.

Exit mobile version