PADANG, KLIKPOSITIF– Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Barat periode 2024-2029 resmi dilantik, Sabtu 26 Oktober 2024.
Pelantikan PW IKA PMII Sumbar periode 2024-2029 berlangsung di Balai Room Axana Hotel Padang dan dihadiri Bendahara Umum PB IKA PMII, Sudarto.
Ketua Panitia Pelantikan, Firdaus dan sekaligus anggota DPRD Sumbar Fraksi PKB, menyampaikan, susunan pelantikan IKA PMII terlaksana sesuai dengan perencanaan.
Ia mengatakan, pelantikan IKA PMII Sumbar adalah merupakan sebuah keharusan untuk menghimpun alumni kader PMII, dan menjadi wadah untuk melanjutkan tujuan PMII.
“Tidak hanya perkumpulan fisik saja, namun hatinya juga.Yang jelas kita ini adalah kader PMII. Tanpa, PMII kita tidak akan ada apa-apanya,” ungkapnya.
Dalam pelantikan ini, hadir perwakilan Gubernur Sumbar, Kabiro Organisasi, Fitrianti, Kakanwil Kemenag se Sumatera Barat dan pengurus PB IKA PMII.
Ketua Umum PW PMII Sumbar, Afriendi Sikumbang menambahkan, IKA PMII adalah wadah para kader untuk melanjutkan cita-cita pergerakan yang telah dilaksanakan semasa mahasiswa.
Ia menjelaskan, fokus IKA PMII Sumbar adalah bagaimana para kader bisa terus melakukan penguatan kemampuan, penguatan potensi, dan bisa memberikan pembinaan kepada kader PMII.
“Kita harus bersinergi, dan membuka ide-ide untuk kemajuan PMII. Mari kita kasih support kader-kader kita untuk kemajuan demi daerah dan negara,” terangnya.
Sementara itu, Bendahara Umum PB IKA PMII, Sudarto mengatakan, IKA PMII adalah organisasi besar yang ada di Indonesia.
Selain sudah terbentuk di sejumlah provinsi, IKA PMII juga sudah terbentuk di sejumlah kabupaten dan kota.
Sudarto mengatakan, dengan sumber daya (SDM) yang ada di PMII, ia meminta seluruh kader harus bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Sudah ada 35 provinsi, dan 267 cabang di kabupaten/kota. Jadi berdasarkan data ini, saya pikir PMII wajar mendeklarasikan diri sebagai organisasi terbesar.
PMII dan IKA PMII adalah SDM yang besar. Dan ini harus kita jadikan sebagai penggerak kemajuan. Harus bisa menjadi motor, dan menjadi agen dalam kemajuan,” ujarnya Stafsus Menag tersebut.