Pengacara Demokrat Sebut Brutalitas Demokratik di Era Jokowi, Ini Komentar Ngabalin

"Ini kerangka berpikir yang keliru, tidak hanya sesat, tapi menyesatkan, dimana logikanya ada masalah internal Parpol kemudian Parpol dinilainya telah diserang, kemudian negara kekuasaan dan pemerintah yang sah diserang," ujarnya.

Ali Ngabalin

Ali Ngabalin (net)

Hayati - launching PCX 160

KLIKPOSITIF – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespon pernyataan pengacara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Bambang Widjojanto (BW). Ali Ngabalin menyebut meresa lucu, geli dan jijik atas pernyataan BW.

“Waktu saya ditanya, apa komentar saya atas pernyataan Bambang Widjoyanto, saya bilang lucu, geli, dan jijik,” kata Ngabalin dikutip dari Twitter @AliNgabalinNew pada Sabtu (13/3/2021).Ngabalin merasa tergelitik karena urusan internal Partai Demokrat yang terjadi setelah KLB di Deli Serdang malah berujung pada bulan-bulanan terhadap Presiden Jokowi. Menurut dia, hal itu merupakan kerangka berpikir yang keliru. Pernyataan Bambang Widjojanto tersebut kata dia menyesatkan rakyat.

“Ini kerangka berpikir yang keliru, tidak hanya sesat, tapi menyesatkan, dimana logikanya ada masalah internal Parpol kemudian Parpol dinilainya telah diserang, kemudian negara kekuasaan dan pemerintah yang sah diserang,” ujarnya.

Ngabalin kemudian menyoroti penggunaan diksi 'brutal' sebagaimana diucapkan oleh Bambang Widjojanto. Menurut dia, kata tersebut lucu dan butuh referensi lebih kuat lagi. “Brutal itu kasar, kurang ajar, biadab, tidak tahu aturan, siapa yang anda maksud dengan brutal di era demokrasi, di era Jokowi, yang anda maksud brutal yang siapa, siapa yang kurang ajar, siapa yang kasar, yang biadab, yang anda maksud siapa?” tanya Ngabalin tegas.

Ngabalin tampaknya menyayangkan pernyataan yang keluar dari mulut Bambang Widjojanto. Pasalnya, sebagai penegak hukum, menurut Ngabalin hal itu tidak seharusnya diucapkan. Dia mengatakan, pemerintah telah beberapa kali memberi keterangan sah. Oleh sebab itu, pihak lain diminta untuk melihat dengan hati nurani dan akal sehat.

Sebelumnya pengacara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Bambang Widjojanto (BW) mengatakan brutalitas demokratik terjadi di era Presiden Jokowi.

Exit mobile version