AGAM, KLIKPOSITIF – Pelaku paralayang Agam Hendry “Uwo” Masri menyebut, penerbang asal Riau Galih Gani (16) yang hilang diduga alami turbelensi.
“Kemungkinan landing darurat karena cuaca buruk,” kata Uwo pada KLIKPOSITIF.
Saat kejadian, Galih Gani masuk awan dan kondisi angin cukup kencang. Posisi Galih saat itu berada di belakang Puncak Lawang.
“Karena turbelensi dan angin kencang, kemungkinan Galih landing darurat. Karena tidak kenal medan, dia kesulitan mencari jalan keluar,” ujar pilot berlisensi PL1 itu.
Franki, salah satu pelaku paralayang Agam lainnya mengatakan, Galih merupakan penerbang muda yang sudah memiliki lisensi (pemula).
“Kita masih lakukan pencarian sejak malam tadi. Sekarang kita sedang berada di hutan dekat Puncak Lawang,” kata Franki.
Sebelumnya, penerbang asal Pekanbaru, Galih Gani (16) hilang saat terbang dari Puncak Lawang pada Jumat sekitar pukul 11.00 WIB.
Beberapa saat kemudian, Galih Gani tidak terlihat lagi. Informasinya, sebelum hilang Galih masuk awan.
Tim gabungan yang terdiri dari pelaku paralayang Agam, Sumbar, masyarakat, BPBD dan pihak terkait lainnya melakukan pencarian hingga Jumat.
Namun, Galih belum ditemukan. Pagi ini, tim gabungan kembali melakukan pencarian.