Penelitian Ungkap Ada Kandungan Antibodi Covid-19 dalam ASI

Universitas New York mengungkapkan terdapat kandungan antibodi Covid-19 dalam Air Susu Ibu (ASI).

ilustrasi

ilustrasi (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Sebuah riset yang dilakukan peneliti University of Rochester Medical Center dan Universitas New York mengungkapkan terdapat kandungan antibodi Covid-19 dalam Air Susu Ibu (ASI).

Temuan yang dimuat dalam jurnal AMA Pediatrics tersebut menyebut ibu yang menghasilkan antibodi COVID-19 pada ASI, mendapat kekebalan setelah terinfeksi virus dan menghasilkan antibodi Immunoglobulin A (IgA) tingkat tinggi terhadap virus dalam ASI. Sementara kekebalan yang didapat dari vaksin menghasilkan antibodi Imunoglobulin G (IgG) yang kuat.

Menurut Bridget Young, Ph.D., asisten profesor di Divisi Alergi dan Imunologi Anak URMC, kedua antibodi tersebut (IgA dan IgG) menetralisasi virus COVID-19 pada sampel ASI yang terinfeksi oleh virus hidup. “Salah satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah bahwa ASI dari kedua ibu dengan infeksi COVID-19 dan dari ibu yang menerima vaksinasi mRNA mengandung antibodi aktif yang mampu menetralisisasi virus,” ujar Bridget Young dikutip dalam University of Rochester Medical Center.

Studi sebelumnya dari URMC menunjukkan bukti adanya antibodi COVID-19 pada ASI dari ibu yang pernah positif COVID. Studi lanjutan kemudian menunjukkan periode waktu terlama di mana antibodi COVID-19 pada ASI yang didapat dari penyakit bertahan selama tiga bulan setelah infeksi.

Untuk ibu yang divaksinasi, pada penelitian menemukan bukti penurunan antibodi ringan hingga sedang, rata-rata bertahan tiga bulan setelah vaksinasi. “Setelah beberapa bulan, tren antibodi menurun, tetapi levelnya masih jauh di atas level sebelum vaksin,” ujar Kirsi Jarvinen-Seppo, PhD, MD, Kepala Alergi dan Imunologi Anak URMC.

Young dan Jarvinen-Seppo menekankan bahwa meskipun ada respons antibodi, belum ditunjukkan apakah antibodi COVID-19 pada ASI ini dapat memberikan perlindungan terhadap COVID untuk anak-anak yang menyusui.

Exit mobile version