KLIKPOSITIF – Pendapatan negara terhitung hingga Februari mencapai Rp302,42 triliun atau 16,38 persen dari target APBN 2022. Hal ini tercapai karena kinerja pendapatan negara yaitu pajak, kepabeanan, dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terus membaik.
“Ini adalah kenaikan 37,7 persen,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Penerimaan pajak hingga akhir Februari 2022 mencapai Rp199,4 triliun atau tumbuh 36,5 persen dan mencapai 15,77 persen dari target APBN 2022. Pertumbuhan ini terjadi akibat pemulihan ekonomi yang terlihat dari industri yang masih ekspansif, perkembangan harga komoditas, dan kinerja ekspor impor.
Mayoritas jenis pajak utama mencatat pertumbuhan positif dan lebih baik dari pada periode yang sama tahun 2021. Beberapa jenis pajak mengalami kontraksi karena pergeseran pencatatan pembayaran. Serta tidak berulangnya transaksi tahun sebelumnya seperti pembayaran ketetapan pajak.
Pada penerimaan sektoral kumulatif seluruh jenis usaha tumbuh positif meskipun melambat. Sektor pertambangan masih mencatatkan pertumbuhan tertinggi. Faktor pemicunya adalah kenaikan harga komoditas batubara. Kemudian, Sektor Industri Pengolahan masih menjadi kontributor terbesar penerimaan pajak sebesar 29,1 persen.
Pendapatan negara dari cukai
Sementara itu, penerimaan Bea dan Cukai tercapai sebesar Rp56,7 triliun. Dengan kata lain 23,2 persen target APBN pada akhir Februari 2022. Capaian ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen. Hasl ini berkat kinerja Bea Masuk, Bea Keluar, dan Cukai.
Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 37,1 persen karena tren perbaikan kinerja impor nasional. Sedangkan Bea Keluar mencapai Rp6,6 triliun atau tumbuh sebesar 176,8 persen berkat tingginya harga komoditas dan meningkatnya volume ekspor tembaga.
Cukai mencapai Rp43,4 trilliun atau tumbuh sebesar 53,3 persen. Ini merupakan implementasi kebijakan Cukai dan efektivitas pengawasan serta akibat relaksasi PPKM. Dan juga akibat membaiknya sektor perhotelan serta pariwisata.
Terakhir, pendapatan negara jugaoleh realisasi PNBP yang sampai dengan Februari 2022 mencapai Rp46,2 triliun atau 13,8 persen dari target APBN 2022. PNBP tumbuh positif sebesar 22,55 persen terutama didorong pendapatan SDA baik Migas maupun nonMigas, serta Pendapatan BLU.
“Jadi pendapatan negara menggambarkan, satu, pemulihan ekonomi yang menggeliat cukup kuat dan tadi accross beberapa sektor dan jenis pajak dan penerimaan. Kemudian yang kedua, harga komoditas dunia yang melonjak yang memberikan kontribusi,” pungkasnya.