Penampilan Tari Massal Komunitas Tari Sumatera Pukau Pengunjung di Pembukaan MTQ Sumbar ke-40 di Solsel

SOLOK SELATAN, KLIKPOSITIF — Pembukaan MTQ Nasional ke-40 tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dimeriahkan dengan adanya penampilan dari komunitas Payung Sumatera yang menyuguhkan tari massal bertajuk Cahaya Al Qur’ani di Alam Sarantau Sasurambi, Selasa (12/12/2023) malam.

Karya tari produksi Komunitas Payung Sumatera ini berangkat dari perjalanan luar biasa Kabupaten Solok Selatan, yang menciptakan puisi perubahan dan membawa cahaya Al-Qur’an di setiap langkah menuju lebih baik.

Selanjutnya, diterjemahkan ke dalam karya tari massal dengan judul Cahaya Al-Qur’an di Alam Sarantau Sasurambi.

Cahaya Al-Qur’an di dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Solok Selatan membawa sinar kebijaksanaan, petunjuk, dan keharmonisan yang mendalam.

Nilai-nilai keadilan, kasih sayang, dan toleransi yang terpancar dari ajaran Al-Qur’an menjadi pilar utama dalam hubungan antarindividu, menciptakan iklim saling pengertian dan keberagaman yang seimbang.

Dengan cahaya Al-Qur’an sebagai panduan, kehidupan masyarakat tercermin dalam hubungan yang kuat, kebijaksanaan yang terarah, dan kepedulian yang tulus.

Setiap langkah diambil dengan kesadaran akan nilai-nilai Al-Qur’an, membentuk landasan moral yang kokoh untuk membangun masyarakat Kabupaten Solok Selatan yang damai dan sejahtera.

Pertunjukan tari massal ini diikuti oleh sebanyak 150 orang murid dari SMPN 3 Solok Selatan, SMPN 14 Solok Selatan, MTSN 2 Solok Selatan, SMAN 3 Solok Selatan, SMAN 6 Solok Selatan, SMAN 1 Solok Selatan, SMAN 4 Solok Selatan, MAN 2 Solok Selatan.

Selanjutnya, Sanggar Seni Sarumpun Ameh, Sanggar Seni Luak Kapau Basiginyang, Sanggar Seni Rantak Batuah, dan mahasiswa Sendratasik Universitas Negeri Padang.

“Kita ada 150 orang penari terdiri dari 100 dari siswa dan siswi yang ada di Kabupaten Solok Selatan, 40 orang dari sanggar, dan 10 orang mahasiswa UNP yang diseleksi sebagai penari profesional dalam kebutuhan karya ini,” kata Choreographer Komunitas Payung Sumatera, Venny Rosalina.

Dikatakannya, melibatkan sebanyak 10 orang mahasiswa dari Sendratasik Universitas Negeri Padang sebagai penari profesional dikarenakan diperlukannya dalam penokohan.

Venny Rosalina yang juga Dosen UNP menyebutkan sebelum ditampilkan proses latihan berjalan di Padang dan Kabupaten Solok Selatan. Untuk di Padang ada juga koordinator penarinya, dan di Solok Selatan juga ada.

“Setelah itu barulah secara keseluruhan bergabung di Solok Selatan. Karena ada Asisten Choreographer Ipraganis yang melatih 150 orang ini, itu yang terpenting dalam karya ini,” kata Venny Rosalina.

Dikatakannya, untuk konsep tarian ini sudah dimulai sejak 23 November 2023, untuk dilakukan presentasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan. Namun, untuk proses latihan hanya berjalan selama tujuh hari.

Untuk penampilan tidak ada masalah dan tetap meriah. Sebelumnya ada sedikit kendala, pada saat waktu gladi resik turun hujan sehingga tidak bisa mencobanya secara keseluruhan.

“Ternyata penampilannya tetap sukses, walaupun lumpur di kaki cukup tinggi sekali. Karena siswa yang terlibat sangat antusias, mereka tidak menjadikan persoalan terkait cuaca,” katanya.

Venny Rosalina mengatakan dengan kolaborasi siswa, mahasiswa, dan dari sanggar bisa menggali bakat bibit baru penggiat seni tari. Sebelumnya, yang tidak mengenal dunia tari, ketika dilatih dan menyampaikan konsep bisa ditangkap dengan baik.

Selain itu, melibatkan siswa ini juga menanamkan nilai budaya, dan pendidikan.

Artistic Director Komunitas Payung Sumatera, Fabio Yuda mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan sejak bulan November lalu, dan dan mulai intens H-7 acara.

Fabio menyebutkan, selama persiapan sebelum tampil di acara pembukaan MTQ pihaknya tidak ada mengalami kendala. Hal itu dikarenakan antusias dari siswa yang terlibat sangat tinggi.

Exit mobile version