PADANG, KLIKPOSITIF — Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi mengatakan, Pemko Padang siap melaksanakan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Rakernas Apeksi) yang akan digelar 7 – 10 Agustus 2022 nanti.
Menurutnya, ada 98 kota yang tergabung dalam Apeksi yang diketuai oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
Ia menyebutkan, kegiatan Apeksi bukan hanya diikuti para Wali Kota saja, akan tetapi ada tim yang akan mengikuti karena agenda Rakernas Apeksi terdiri dari pawai, rapatnya, ekspo produk dari kota-kota tersebut.
“Ada lomba membuat randang antar kota, lomba teh talua juga, totalnya ada 9 kegiatan. Perkiraan kita 40 orang dari setiap kota yang akan datang ke Padang,” kata dia, Kamis (24/3/2022).
Edi Hasymi melanjutkan, ada proses sampai Kota Padang menjadi tuan rumah Rakernas Apeksi, dimulai dari pengusulan.
“Waktu itu Kota Padang ditawari dan langsung diterima oleh Wali Kota Padang Hendri Septa saat Zoom Meeting di bulan Juni 2021 lalu,” kata dia.
Tujuannya, lanjut Edi, ingin mensupport jalannya roda perekonomian masyarakat.
“Peserta akan menginap, makan dan belanja. Uang yang mereka habiskan ini yang kita harapkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Padang. Perkiraan kita ada Rp40 miliar uang yang berputar,” katanya.
Agar meriah, saat Rakernas Apeksi nanti, kantor pemerintahan dan swasta diminta untuk memeriahkan peringatan ini agar menghias atau didandani dengan lampu-lampu warna-warni.
“Masyarakat berpartisipasi sesuai dengan kegiatan masing-masing. Penyelenggaraan Sejalan dengan Visit West Sumatera 2023. Saya yakin mereka tidak hanya ke Padang, pasti akan mengunjungi daerah lain,” ujarnya.
Edi menyebutkan, Pemko Padang juga
akan mendirikan tugu Apeksi, dengan menampilkan seluruh lambang kota, nama wali Kota dan jarak kotanya dari Kota Padang.
“Ini akan menjadi land mark, nanti kita buatkan taman untuk warga yang ingin singgah,” kata dia.
“Kemudian poin penting dari Rakernas Apeksi ini, membicarakan berbagai usulan kebijakan dan persoalan yang dihadapi masing-masing kota ke pemerintah pusat. Setiap kota mungkin mempunyai persoalan yang berbeda atau bisa saja sama,” pungkasnya.