Pemkab Pessel Segera Tangani Perbaikan Jembatan Ganting Kubang

PESSEL, KLIKPOSITIF– Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar bakal segera memperbaiki jembatan di Kampung Ganting Kubang, Kecamatan Lengayang yang terancam ambruk.

Kabid Bina Marga, PU Pessel, Fahre si Eka Siska mengatakan, perbaikan jembatan di Ganting Kubang menjadi salah satu prioritas Pemkab dalam mencegah gangguan akses warga.

Ia mengatakan, perbaikan jembatan itu akan segera dilaksanakan dengan anggaran pemeliharaan di Dinas PUPR dan paling lambat dikerjakan awal Juli 2024.

“Ya, tim kita dari Bina Marga sudah mengidentifikasi kerusakannya beberapa waktu lalu. Dalam waktu dekat secepatnya akan segera dikerjakan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, selain jembatan Ganting Kubang dalam tahun ini pasca bencana awal Maret 2024 lalu, Pemkab memperbaiki sejumlah jembatan yang terancam ambruk di daerah itu.

Ia menyebut, penanganan itu harus mesti dilakukan, setidak tidak mengganggu akses warga dan menimbulkan kerugian besar dalam penanganannya.

“Sesuai dengan ketersedian anggaran pemeliharaannya kita akomodir. Karena ini salah satu yang mendesak dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kampung Gan ting Kubang, Andi Zulma Indra mengungkapkan, bangunan pondasi jembatan di kampung itu terancam hancur.

Ia mengatakan, kondisi itu terjadi pasca adanya hantaman banjir pada
Maret 2024 lalu, dan saat ini terus digerus sungai dan amblas ke sungai.

“Ya, beginilah kondisinya pasca banjir Maret lalu. Pondasi dan tebing sungai terus terkikis dan terban ke sungai,” ungkap Andi Zulma Indra, Sabtu 8 Juni 2024.

Selain jembatan, ratusan meter kebun sawit di sepanjang sungai itu terus terban dan menghancur sarana
olahraga di kampung hingga ke pemukiman warga sekitar.

“Sekitar 10 meter lebih sudah ada yang terban digerus sungai dan itu terus terjadi saat debit sungai besar. Bahkan pondasi jembatan juga sudah retak tinggal amblas aja,” terang nya.

Ia menjelaskan, selain permukiman, jembatan di Kampung Ganting Kub ang itu merupakan salah sata akses utama yang dilalui warga tiga kampung di Kambang Utara.

“Selain akses utama sehari-hari warga, juga akses pertanian warga. Pernah putus. Kami terpaksa pakai rakit. Karena akses alternatif jauh memutar,” jelasnya.

Lanjutnya, saat ini masyarakat kepada pemerintah untuk bisa lebih cepat menangani kondisi itu. Sebab, menurutnya, jika tidak bisa mengancam akses dan permukiman warga.

“Dulu jauh sebelum kondisi seperti melalui pemerintah nagari kami sudah mencoba mengirim proposal melalui provinsi. Tapi, sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.

Jadi setelah ini, kita berharap segera ada penanganan. Soal, jika tidak bisa mengancam permukiman dan kampung terisolasi,”ujarnya.

Exit mobile version