Pastikan Kondisi Sentra IKM Atsiri di Lunang, Komisi II DPRD Pessel Gelar Tinjau Lapangan

Hadir sejumlah anggota dan Kadis Perdagangan Pessel

Hayati - launching PCX 160

PESSEL, KLIKPOSITIF- Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat meninjau langsung kondisi IKM Minyak Atsiri di Kecamatan Lunang, dalam rangka kerja tinjuan lapangan, Kamis 9 Januari 2025.

Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan efektivitas IKM minyak Atsiri dalam membantu produksi pelaku usaha tani. Dalam peninjauan ini, Komisi II DPRD Pessel, didampingi Kadis Perdagangan dan Transmigrasi
Pessel, Afriman Julta.

Dalam kunjungan, hadir Ketua Komisi II DPRD Pessel Zainal Aripin, dan anggota Mulyadi, Ali Asman, Roni Ricardo, Fendi Yulianto, dan staf Komisi II dan pegawai sekretariat DPRD Pessel.

Selain itu, juga hadir Sekretaris Camat Kecamatan Lunang Etri Candra, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel Rafna Srimurti, dan perwakilan koperasi Noval Nofriansyah.

Sekretaris Komisi II, Pardis mengatakan, tinjau lapangan tersebut dalam memastikan kondisi Sentra IKM Minyak Atsiri yang dibangun akhir 2022 melalui DAK fisik Kementerian Perindustrian itu sesuai fungsi.

Sebab, menurutnya, anggaran yang dialokasi Kementerian Perindustrian tersebut untuk pembangunan itu sangat besar. Jadi untuk memastikan fungsi, Komisi II meninjau langsung ke lapangan.

“Anggarannya Rp14.257.083.496, Komisi II sangat berterima kasih kepada Dinas Perdagangan Dan Transmigrasi Pesisir Selatan karena telah berhasil mendapatkan bantuan dari pusat. Namun, demikian, Komisi II sangat menyayangkan pengoperasian dari pabrik yang tidak maksimal dan dibiarkan berlarut-larut,” ungkapnya dalam kunjungan itu.

Senada, Roni Richardo mengatakan, jika koperasi tidak siap maka Pemkab bisa menggunakan pihak ketiga yang serius, karena sangat disayangkan sekali jika pabrik sudah ada tapi malah tidak maksimal dan dibiarkan seperti ini.

“Kelompok tani dapat dibimbing dengan pihak ketiga yang serius. Karena mesin sudah ada dan agar pabrik tidak vakum, kita justru bisa memaksimalkan pemanfaatan IKM dengan mencari bahan baku didaerah lain untuk diproduksi, jadi tidak hanya menunggu dari hasil tani dari kelompok tani,” terangnya.

Sementara itu, Fendi Yulianto sebagai Anggota Komisi II meminta, pengurus koperasi untuk mendata ulang lagi anggota dan pelaku IKM yang mempunyai lahan, foto lahan dan kesediaan mereka untuk melakukan penanaman pertanian minyak nilam.

Ia berharap, kedepannya nilam diproduksi di pabrik tersebut untuk kemudian didistribusikan.

“Komisi II DPRD akan meminta data terkait kepada dinas perdagangan dan akan melakukan fungsi pengawasan dalam memastikan pemanfaatan Sentra IKM Minyak Atsiri secara maksimal,” terangnya.

Kesempatan itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel Rafna Srimurti menyampaikan, Sentra IKM Minyak Atsiri sudah dikelola, namun kelembagaannya dibentuk koperasi yang terdiri dari anggotanya pelaku UKM minyak atsiri di Kecamatan Lunang, Silaut dan Tapan.

“Ada 12 kelompok, dimana 1 kelompok ada 15 orang. Masing-masing mereka punya lahan. Saat ini terkendala operasional karena selama ini mereka melaksanakan pengolahan minyak sariwangi, terkendala sariwangi Harga anjlok sehingga direncanakan melakukan alih fungsi lahan ke minyak nilam yang lebih menjanjikan. Jadi, salah satu kendala operasional saat ini bahan baku nilam yang terbatas,” terangnya (Webtorial)

Exit mobile version